Jasa Akuntansi Bandung

Jasa Akuntansi dan Pembuatan Laporan Keuangan HANYA Rp. 1 Juta.

Jasa Key Performance Indicators

Prinsip SMART : Bersifat Unik, Terukur, Akurat, Dapat Dipercaya dan Berbatas Waktu.

Jasa Analisa Data

Jasa Pengolahan Data Sehingga Menjadi Informasi Tepat Guna.

Friday, January 16, 2015

Akses internet mudah, bimbel online berkibar

Seiring dengan kemajuan zaman, kebutuhan akan pendidikan kian meningkat. Sebagian orang pun melihat hal ini sebagai peluang usaha nan menggiurkan. Apalagi saat ini, standar kelulusan siswa semakin bertambah.
Salah satu peluang yang masih potensial digarap adalah  bisnis bimbingan belajar (bimbel). Yang berkembang tak hanya bimbel yang mengharuskan si guru dan murid langsung bertatap muka, tetapi juga bimbel yang online.

Salah satu orang yang menggeluti usaha ini ialah Sabda PS, Founder Zenius Education. Pria berusia 35 tahun ini sangat concern terhadap dunia pendidikan sejak kuliah di Teknik Informatika ITB. Bersama Medy Suharta, Sabda mendirikan Zenius Education pada 2004.

Saat itu bimbel Zenius masih berjalan secara konvensional. Baru pada 2008, Sabda mendirikan bimbel online Zenius Net. Respon masyarakat cukup bagus. Makanya, hingga tahun lalu, situs www.zenius.net punya lebih dari empat juta visitor. Targetnya, tahun ini, pengunjung situs ini bertambah 2,5 kali lipat.
Mereka yang ingin bergabung di bimbel online Zeneus Net, bisa mendaftar secara gratis. Namun, konten yang bisa dipelajari terbatas. Jika ingin menjadi anggota premium, pengguna harus mendapatkan voucher yang bisa dibeli di Indomart.

Saturday, January 10, 2015

Andalkan keunikan handphone organizer

Telepon genggam (handphone) sudah menjadi kebutuhan pokok di negeri ini. Tak heran, penjualan perangkat ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan, kini, seseorang bisa memiliki lebih dari satu handphone untuk mendukung berbagai kegiatannya.
Larisnya penjualan handphone tentu melahirkan banyak peluang. Salah satu celah bisnis yang muncul adalah menjadi produsen tas atau handphone organizer (HPO). Permintaan tas khusus handphone ini muncul seiring riuhnya penjualan smartphone di negeri ini.

Salah satu produsen HPO adalah Edwin Maidhanie. Bersama istrinya, Ika Yustika, pria asal Bandung ini mulai membuat HPO sejak 2008. Sebelumnya, mereka adalah produsen tas sekolah dan tas punggung dengan merek Maika Etnik.
Edwin mengembangkan produk HPO lantaran melihat adanya  kebutuhan konsumen akan tas khusus untuk handphone. Model smartphone baru, yang memiliki layar lebar, menuntut media penyimpanan yang aman dan terpisah antara satu barang dan barang lainnya. Tas bersekat pun menjadi solusi.

Lantas, Edwin dan Yustika belajar membuat HPO.  Tingkat kesulitan tas jenis ini cukup tinggi karena ukuran yang mini namun banyak sekat. Selain menyimpan handphone, HPO juga menyediakan sekat untuk kartu dan uang.
Kini, dalam sebulan Maika bisa membuat 10.000 unit. Banderol harga jual di tingkat eceran berkisar Rp 95.000–Rp 120.000. “Yang membedakan harga adalah tingkat kesulitan pembuatan, desain, dan materi bahan,” terang Edwin.