Jasa Akuntansi Bandung

Jasa Akuntansi dan Pembuatan Laporan Keuangan HANYA Rp. 1 Juta.

Jasa Key Performance Indicators

Prinsip SMART : Bersifat Unik, Terukur, Akurat, Dapat Dipercaya dan Berbatas Waktu.

Jasa Analisa Data

Jasa Pengolahan Data Sehingga Menjadi Informasi Tepat Guna.

Friday, May 15, 2015

Dari 'Kata-kata', Pria Ini Bisa Raup 200 Juta/Bulan

Berawal dari kreativitas dan keberanian, bisnis bisa tumbuh dan berkembang, apalagi dibantu oleh media promosi seperti internet. Misalnya bisnis lukisan kata-kata yang diukir di kayu, karya Roy Christian terbukti berhasil menyasar pasar dunia.

Mengawali bisnis souvenir di Bali, Roy melakukan berbagai inovasi karya hingga lahirlah produk lukisan kata-kata atau vintage. Produk lukisan kata-kata hasil karya Roy ditujukan untuk pasar ekspor, terutama sebelum krisis Eropa.

"Kita ekspor Eropa, Jerman, Italia, Afrika, Korsel sama AS. Semua vintage. Bahkan sebelum krisis Eropa, pasar kita 100% ekspor," kata Roy kepada detikFinance pekan lalu di sela-sela acara pameran Inacraft.

Lewat sentuhan karya seni dan kreativitas, Roy menyulap hal sederhana menjadi produk kesenian tangan bernilai ekonomi tinggi. Produk yang dibuat dan dirancang di Bali tersebut dibandrol mulai harga Rp 20.000 sampai Rp 2.000.000 per item.

Berkat ketekunan, keberanian dan kreativitas, bisnis lukisan kata-kata dengan merek dagang 'Baliluna' ini mampu meraup omzet rata-rata Rp 200 juta per bulan.

Tuesday, May 5, 2015

Aditya meraup berkah dari tas warna-warni

Passion bisa memicu seseorang untuk lebih maju. Semangat untuk menjadi seorang entrepreneur inilah yang tertanam dalam diri Aditya Rahman sejak belia. Dia terinspirasi sang nenek yang memiliki butik di rumahnya. Sejak saat itu, dia pun menyimpan mimpi untuk punya usaha sendiri, dengan merek yang dikenal banyak orang.

Kini, Adit berhasil mewujudkan mimpinya menjadi pengusaha. Dia adalah empunya Niion, sebuah merek tas berbahan nilon dengan warna-warna terang. Selain tas, arsitek lulusan Universitas Parahyangan ini juga mengembangkan bisnis wedding conceptor, desain interior dan busana muslim. Omzet ratusan rupiah pun mengalir ke kantongnya saban bulan.

Lantaran ingin terjun ke dunia usaha, Adit memutuskan keluar dari pekerjaannya pada 2012 silam. Saat itu, dia bekerja sebagai desainer interior di Singapura. Tapi, “Saya tak ingin terus menerus bekerja, mengerjakan sesuatu yang diminta, karena saya punya mimpi punya merek sendiri yang terkenal,” kenang dia.

Saat di Singapura, dia mencium peluang untuk membuat tas bermodel simpel, seperti yang banyak dipakai masyarakat di sana ketika bepergian.  “Saya berpikir orang Indonesia juga pasti suka menggunakan tote bag simpel seperti kebiasaan orang Singapura. Apalagi di sini belum belum ada produk seperti itu,” kata Adit. Dia pun segera menetapkan langkah dan mematangkan rencana.

Belajar dari pengalamannya yang pernah gagal saat menjalankan bisnis penyewaan Play-station semasa kuliah, Adit merekrut orang tiga mitra profesional. “Sebelumnya, saya memang sudah menjanjikan ke mereka untuk bergabung ketika saya membangun usaha sendiri. Mereka saya pilih karena sudah terlebih dulu menerjuni bidang mode,” jelas Adit.

Bukan sekadar memenuhi janji, dengan menggandeng partner yang berpengalaman di bidangnya, pria yang tahun ini berusia 30 tahun ini ingin segera berlari kencang. “Saya ingin produk Niion cepat naik ke pasar, dengan banyak otak sejak awal pasti akan lebih baik hasilnya,” kata Adit.

Punya banyak bisnis
Dengan modal Rp 20 juta, hasil tabungannya selama bekerja, Adit mulai merintis bisnis tas sejak akhir 2012. Waktu itu, dia masih bekerja di Singapura. Baru pada 5 Maret 2013, setelah kembali ke Bandung, kota asalnya, Adit secara resmi meluncurkan Niion.

Awalnya, dia memasarkan tas warna neon ini terbatas pada rekan-rekan kuliah di ITB. Waktu itu, Adit sedang mengambil gelar MBA di ITB. “Kebetulan, kampus sering mengadakan kurasi, jadi saya jual di situ, Semua sold out, bahkan dari situ kami menerima pre-order pertama,” tutur Adit. Dari sinilah, Adit berkeyakinan, produknya akan mendapat respons baik di pasar.