Thursday, June 6, 2024

Jurnal Pembalik: Intip Pengertian, Fungsi, serta Contohnya


Bukan rahasia lagi, kemungkinan besar kamu membutuhkan jurnal-jurnal dalam membuat laporan keuangan. Jurnal-jurnal tersebut ada yang bersifat wajib dibuat demi pengaturan keuangan yang baik, ada juga yang bersifat opsional. 

Salah satu jurnal yang sifatnya tidak wajib dibuat adalah jurnal pembalik. Namun, tentu saja akan lebih baik bagi keteraturan manajemen keuangan jika jurnal ini dibuat. 

Nah, di artikel ini kamu akan menemukan penjelasan, mulai dari pengertian hingga cara membuat jurnal pembalik. Pastikan kamu menyimak artikel ini sampai selesai, sebab di akhir artikel terdapat contoh jurnal pembalik. 

Pengertian jurnal pembalik

Reverse entry atau jurnal pembalik adalah jurnal yang digunakan untuk membalikkan jurnal penyesuaian serta membentuk akun neraca. Tujuan utamanya, mencegah timbulnya akun ganda 


Sementara itu, pembuatan jurnal yang satu ini biasanya dilakukan pada awal periode baru supaya muncul analisis nyata yang up to date. Dengan kata lain, reverse entry  berfungsi untuk membalik jurnal penyesuaian yang telah dibuat pada periode sebelumnya.

Sekali lagi, berdasarkan konsep akuntansi, jurnal ini bersifat opsional. Kamu boleh membuatnya atau tidak, tetapi pengelolaan keuangan akan lebih rinci bila jurnal tersebut dibuat. 

Fungsi Jurnal Pembalik

Bila bersifat opsional, sebagian dari kamu mungkin bertanya-tanya untuk apa membuat reverse entry? Tentu saja jurnal pembalik dibuat atas dasar fungsi-fungsi tertentu. Berikut ini beberapa fungsi dari reverse entry.

1. Membuat pencatatan transaksi lebih mudah

Pertama, jurnal ini membuat proses pencatatan transaksi menjadi lebih mudah, terlebih pencatatan neraca yang disusun pada awal periode baru. 

 

Akan tetapi, tidak semua neraca bisa dibuatkan reverse entry. Karena itu, kamu perlu memperhatikan subjudul berikutnya yaitu akun yang dapat dibuat reverse entry. Sebagai catatan, akun-akun tersebut hanyalah yang berkaitan dengan jurnal penyesuaian atau adjusting entry. 

2. Membantu menyederhanakan jurnal penyesuaian

Penyusunan reverse entry dapat membuat proses penyusunan jurnal penyesuaian menjadi lebih sederhana, terutama jurnal yang kamu susun untuk pada periode berikutnya. 


Apabila komponen atau ayat-ayat jurnal penyesuaian jumlahnya cukup banyak, proses penyederhanaan ini terbilang penting. Dengan pemetaan pembukuan, reset jurnal penyesuaian pun akan lebih mudah. 

3. Mencegah terjadinya kesalahan dalam pembuatan jurnal penyesuaian

Terakhir, tetapi tidak kalah penting, reverse entry juga membantu untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam pembuatan jurnal penyesuaian. 

Kesalahan yang yang mungkin terjadi, misalnya pencatatan jurnal ganda dan adanya pengakuan double untuk akun biaya serta pendapatan.


Tidak semua akun dapat dibuatkan sistem jurnal pembalik.

Akun yang bisa menerapkan jurnal pembalik

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, tidak semua akun jurnal penyesuaian bisa menggunakan jurnal pembalik. Biasanya, akun yang menggunakan reverse entry hanyalah yang berpotensi memunculkan data saldo baru, tetapi  masih belum terlihat pada neraca.


Selain itu, memang ada akun jurnal penyesuaian lain yang boleh menerapkan sistem reverse entry. Agar kamu dapat gambaran yang lebih jelas, mari simak rincian akunnya di bawah ini!

1. Akun beban yang masih harus dibayarkan

Salah satu akun penyesuaian yang dapat menggunakan reverse entry adalah akun beban yang masih harus dibayarkan. Bagaimana maksudnya?

Jadi, bila bisnis kamu mempunyai biaya atau beban yang masih harus dikeluarkan pada periode tertentu, itulah yang dimaksud dengan akun beban yang masih harus dibayarkan. 

Catatan beban tersebut masih mungkin muncul dalam pencatatan beban pada periode selanjutnya. 

2. Beban yang khusus dibayar di muka

Apabila bisnis telah membayarkan biaya tertentu di muka, tetapi transaksinya belum tercatat di dalam neraca, inilah yang disebut dengan akun beban yang khusus dibayar di muka. 

Sehubungan dengan itu, tidak ada catatan beban pada periode tersebut. Kasus ini sering terjadi ketika setiap beban yang dibayarkan oleh perusahaan uangnya diambilkan dari pengeluaran yang dianggarkan pada periode tertentu.

3. Akun pendapatan yang masih akan diterima perusahaan

Akun yang harus dibuatkan jurnal ini selanjutnya adalah akun pendapatan yang masih akan diterima perusahaan. Maksudnya, penghasilan tersebut sudah diterima oleh bisnis, tetapi masih belum tercatat sebagai pendapatan usaha.

4. Pendapatan diterima di awal

Kamu juga bisa membuatkan reverse entry untuk pendapatan perusahaan yang diterima pada awal transaksi. Meskipun laporannya masih belum ditunjukkan pada pelanggan.

5. Beban pemakaian atas perlengkapan

Kadang-kadang perusahaan memasukkan peralatan-peralatan operasional sebagai beban. Bila akun ini dicatat di dalam jurnal penyesuaian, kamu perlu membuatkan reverse entry bagi akun tersebut. 

Contoh jurnal pembalik

Setelah mengetahui pengertian, fungsi, serta akun yang membutuhkan reverse entry, sebagian dari kamu mungkin mulai penasaran, bagaimana sih cara membuat jurnal pembalik?

Tidak perlu khawatir sebab berikut ini akan dijelaskan tentang contoh jurnal pembalik pada bisnis. Langsung saja kita simak penjelasannya.

1. Untuk beban dibayar di muka

Pada 1 Desember 2019, ada beban sewa yang dibayar di muka sebesar Rp750.000, maka jurnal pembalik dan jurnal penyesuaiannya dibuat sebagai berikut:


Jurnal (1 Desember 2019)

Beban sewa Rp750.000

Kas Rp750.000


Jurnal Penyesuaian (31 Desember 2019)

Biaya sewa di bayar di muka Rp500.000

Beban sewa Rp500.000


Jurnal Pembalik

Beban sewa Rp750.000

Sewa di bayar di muka Rp750.000


2. Pendapatan diterima di muka

Misalnya, pada 1 Desember 2019 perusahaan mendapatkan pendapatan sewa sebesar Rp1.500.000. Maka jurnalnya adalah sebagai berikut ini.


Jurnal (1 Desember 2019)

Kas Rp1.500.000

Pendapatan sewa di muka Rp1.500.000


Jurnal Penyesuaian (31 Desember 2019)

Pendapatan sewa Rp1.000.000

Sewa diterima di muka Rp1.000.000


Jurnal pembalik

Sewa diterima di muka Rp1.000.000

Pendapatan sewa Rp1.000.000


3. Beban yang belum dibayar

Jika pada 31 Desember 2019 ada gaji yang belum dibayar dengan dana berikut:

Gaji Karyawan pemasaran sebesar Rp1.750.000

Gaji Karyawan kantor sebesar Rp1.500.000


Jika beban tersebut akan dibayarkan pada tanggal 1 Januari 2020, maka jurnal penyesuaian sebagai berikut:


Jurnal Penyesuaian (31 Desember 2019)

Beban gaji pemasaran Rp1.750.000

Beban gaji kantor Rp1.500.000

Beban utang gaji Rp3.250.000


Jurnal pembalik (1 Januari 2020)

Utang gaji Rp3.250.000

Beban gaji pegawai pemasaran Rp1.750.000

Beban gaji pegawai kantor Rp1.500.000


Jurnal

Beban gaji pegawai bagian pemasaran Rp1.750.000

Beban gaji karyawan bagian kantor Rp1.500.000

Kas Rp3.250.000


4. Pendapatan yang belum diterima

Pada 1 Mei dan 1 November 2019, perusahaan mendapatkan pendapatan bunga sebesar Rp600.000. Maka ayat jurnal pada tahun 31 Desember 2019 adalah seperti di bawah ini.

Jurnal

Piutang bunga Rp600.000

Pendapatan bunga Rp600.000


Jurnal pembalik (1 Januari 2020)

Kas Rp600.000

Piutang bunga Rp600.000


Kesimpulan

Demikian penjelasan singkat tentang jurnal pembalik atau reverse entry. Karena sifatnya yang opsional, jurnal ini bisa dibuat ataupun tidak.

Sebagai catatan, hal yang sangat krusial adalah laporan keuangan dan neraca perusahaan harus dibuat dengan sangat detail serta sistematis.

Apabila kamu memutuskan untuk membuat reverse entry, pastikan pembuatan jurnal opsional ini dibuat dengan baik serta tidak mengganggu jurnal-jurnal yang wajib.

Sumber: majoo.id

0 comments:

Post a Comment