Mungkin Anda memiliki lokasi usaha strategis yang menganggur atau sudah memiliki usaha di lokasi strategis? Mungkin keagenan jasa pengiriman barang bisa menjadi usaha pendamping Anda. Usaha ini tidak butuh keahlian dan investasi tidak besar.
Kue bisnis jasa pengiriman barang ataupun dokumen masih manis untuk
dicicipi. Pemain swasta di bisnis jasa satu ini terus bertambah. Bahkan
untuk menghadapi persaingan serta peningkatan pendapatan, para
pengusaha jasa ini membuka aneka tawaran kerjasama bagi masyarakat umum
yang berminat.
Yang terbaru adalah PT Pos Indonesia
yang sejak dua tahun lalu menawarkan kemitraan bertajuk Agenpos.
Hingga saat ini, Pos Indonesia sudah memiliki 54 Agenpos. Humas dan
Protokoler PT Pos Indonesia (Posindo) divisi regional IV, Atjep Juanda
bilang, selain ingin berbagi kue bisnis dengan masyarakat luas, Agenpos
merupakan strategi Posindo memperluas jaringan dan pelayanan tanpa
membangun kantor cabang. Sebagai gambaran, pada tahun 2011, nilai
kiriman surat dan paket perusahaan pelat merah ini menyumbang 54 persen
dari total pendapatan sebesar Rp 3 triliun.
Bukan hanya Pos
Indonesia yang menawarkan kerjasama, perusahaan jasa pengiriman swasta
jauh sebelumnya juga banyak yang menawarkan kerjasama antara lain PT
Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) dan RPX Group. Hal itu menunjukkan
kue bisnis pengiriman yang masih besar dengan pasar yang terus
meningkat. “Saat ini, kemitraan Authorized Ship Center atau ASC sudah
ada 129 mitra,” kata Maria Natalia, Senior Manager Marketing RPX Group.
Sasaran usaha ini tidak hanya orang perorangan, tetapi juga instansi
pemerintah, industri percetakan, perusahaan swasta, bahkan booming
toko online di Indonesia juga bahan bakar menghidupi bisnis ini. Hal
inilah mendorong JNE untuk mematok target omzet sebesar Rp 1 triliun
dari sebesar Rp 750 miliar pada tahun lalu.
Sharing fee 15 persen-27 persen
Dalam menjalankan usaha ini, sharing fee atau incensive fee
yang didapat oleh mitra beragam. Hal itu sangat tergantung pada jenis
layanan yang dilakukan oleh mitra. Contohnya untuk layanan pengiriman
dokumen kilat khusus, Posindo memberikan fee 15 persen-20 persen. Begitu pula dengan layanan paket.
Bagi Agenpos pemula dan hanya fokus pada pelayanan pengiriman, Posindo
memperkirakan omzet bulanan yang didapat sekitar Rp 2,4 juta hingga Rp
21,6 juta.
Namun, bila sudah berjalan, tidak tertutup
kemungkinan pendapatan agen bisa sebesar Agenpos Sinar Terang yang
dikelola Syawalis Thalib dan Ramadanti di Jalan Dewi Sartika, Jakarta
Timur. Syawalis bilang, pihaknya sekarang mampu mencatat transaksi
pengiriman dokumen sebanyak 7.000 sampai 9.000 transaksi per bulan
senilai Rp 80 juta. Sedangkan omzet keseluruhan jasa layanan pengiriman
mencapai Rp 165 juta per bulan.
Bagian yang diperoleh
Syawalis mencapai 20 persen dari total transaksi. Syawalis lebih banyak
melakukan pengiriman dokumen dan paket seperti mengantar surat
undangan, majalah, hingga pakaian.
Agenpos bisa menambah
pendapatan dengan membuka pelayanan kantor pos seperti penjualan benda
pos, pembayaran billing serta pengiriman dan pembayaran weselpos
instan. Ramadanti bilang, setiap bulan, dia bisa menjual 27.000 keping -
30.000 keping materai dengan keuntungan Rp 50 per keping. Sementara
pendapatan dari pembayaran billing telepon, listrik, cicilan kredit
yang mencapai 150 transaksi per bulan. Bagian yang didapat dari layanan
ini Rp 1.000 per transaksi.
Lain lagi dengan RPX. Maria menjelaskan, incentive fee yang
diperoleh mitra juga beragam, tapi kurang lebih sekitar 20 persen.
Pendapatan kotor yang diperoleh setiap ASC rata-rata mencapai Rp 20 juta
per bulan. “Pendapatan tentu berbeda-beda, tergantung lokasi
masing-masing ASC,” katanya. ASC merupakan layanan pengiriman RPX yang
hanya berfungsi sebagai drop off counter.
Sementara
itu, komisi yang ditawarkan JNE untuk keagenan cash counter berkisar
antara 22 persen-27 persen, asalkan penjualan mencapai lebih dari
Rp 5 juta per bulan.
Terbuka bagi siapa saja
Tawaran bisnis ini terbuka bagi semua kalangan tanpa membutuhkan
keahlian khusus. “Siapa saja asalkan memenuhi persyaratan yang kami
tawarkan,” kata Maria. Calon mitra nantinya akan mendapat pelatihan
tentang teknis pelayanan bisnis ini dan akan menggenggam sertifikat.
Persyaratan umum lainnya adalah, Anda harus melampirkan surat
keterangan domisili usaha, surat izin usaha perdagangan (SIUP), NPWP,
akta pendirian, tanda daftar perusahaan, denah calon lokasi, identitas
diri pimpinan, keterangan status lokasi denah, dan izin lingkungan saat
mengajukan permohonan secara tertulis.
Bila persyaratan
sudah dipenuhi, selanjutnya perusahaan pengiriman akan melakukan survei
lokasi untuk meneliti kelayakan permohonan calon mitra. Jika hasil
survei dinyatakan layak, tahap berikutnya adalah penandatanganan
kerjasama. “Di JNE, ada masa percobaan kerjasama selama tiga bulan.
Selama itu, omzet mitra minimal Rp 5 juta. Kalau tidak memenuhi, kami
akan meninjau kembali kerjasama tersebut,” kata Direktur Marketing JNE,
Mohamad Feriadi atau akrab disapa Feri ini.
Terkait dengan
lokasi usaha, biasanya perusahaan pengiriman mensyaratkan lokasi
strategis. Misalnya area perkantoran dan berada di pinggir jalan utama
atau tidak di jalan utama tetapi trafiknya ramai. “Kami biasanya akan
memberikan konsultasi pada calon mitra mengenai titik-titik lokasi mana
saja yang layak dijadikan tempat usaha,” kata Maria.
Usaha
ini cocok untuk mendampingi usaha Anda yang sedang berjalan. Misalnya
bila Anda sudah memiliki usaha di bidang agen perjalanan dan masih
memiliki area kosong, tidak ada salahnya membuka layanan jasa
pengiriman barang semacam ini. “Ini tentu akan menghemat biaya
operasional Anda setiap bulan,” jelas Maria.
Nah, apabila Anda
bukan orang yang sibuk atau tidak memiliki pekerjaan lain, Anda bisa
terjun sendiri ke bisnis ini sehingga tidak perlu merekrut karyawan
terlalu banyak.
Anda ingin menjajal usaha ini? Yuk kita lihat penawaran masing-masing perusahaan.
• Agenpos
Ada tiga jenis paket Agenpos yang ditawarkan PT Pos, yaitu Agenpos
Standar dengan modal minimum Rp 11,5 juta, Agenpos Optima dengan modal
minimal Rp 30 juta, dan Agenpos Premier dengan modal Rp 100 juta. Modal
itu harus ditunjukkan pada pihak PT Pos sebagai bukti kemampuan modal.
Uang itu akan digunakan untuk membeli inventaris atau perlengkapan
gerai-gerai Agenpos.
Selain menunjukkan kemampuan modal, mitra
harus membeli media identitas gerai ke PT Pos. Agenpos Standard harus
membeli stiker senilai Rp 20.000, Agenpos Optima harus membeli sign
board senilai Rp 1,25 juta, dan Agenpos Premier harus membeli neon sign
senilai Rp 8 juta.
Dari sisi pendapatan, hasil menjadi mitra
Agenpos cukup lumayan. Contohnya adalah Agenpos Optima. Di paket ini,
setiap bulan rata-rata mitra akan mendapatkan sharing fee sebesar Rp 7,2
juta dengan asumsi omzet Rp 36 juta. Adapun pengeluaran rutin bulanan
yang kudu ditanggung antara lain untuk membayar gaji karyawan, listrik,
telepon, internet, dan menyewa tempat.
• ASC RPX
Untuk menjadi mitra ASC RPX, modal yang harus Anda siapkan sekitar Rp
30 juta. Rinciannya, Rp 5 juta sebagai deposit atau jaminan ke pihak
RPX yang berlaku selama tiga tahun. “Bila di tengah jalan mitra
mengundurkan diri, deposit ini akan dikembalikan,” kata Maria. Sisanya
sebesar Rp 25 juta disebut sebagai joining fee.
Maria bilang joining fee ini sepenuhnya akan kembali ke mitra. Sebab uang tersebut digunakan untuk biaya membeli perlengkapan seperti backdrop, counter desk, banner, sign board, seragam, timbangan, lisensi, dan marketing fee. Oh, iya, Anda juga perlu menyiapkan satu perangkat komputer, telepon, dan mesin faks.
Sementara itu, lokasi usaha yang harus Anda miliki minimal 3 meter (m)
x 3 m. “Memang kecil. Sebab, para ASC ini hanya sebagai tempat
layanan. Sedangkan operasionalnya langsung di kami,” kata Maria.
Setiap bulan, biaya operasional yang Anda keluarkan tidak besar yakni
hanya untuk membayar listrik, telepon, internet, gaji satu karyawan.
“Kalau sudah ada tempat usaha, Anda tidak perlu keluarkan uang sewa,”
jelas Maria. Bila dalam sebulan Anda bisa mendapatkan omzet Rp 20 juta
dengan incentive fee 20 persen, pendapatan kotor yang Anda peroleh Rp 4 juta.
• Cash Counter JNE
Untuk menjadi mitra JNE, Anda harus mengeluarkan dana untuk biaya
keagenan Rp 3 juta dan jaminan keagenan senilai Rp 5 juta. Adapun dana
yang dikeluarkan untuk membeli peralatan kerja seperti komputer, printer, AC, dan meja kerja sebesar Rp 20 juta. “Pada awal berdiri pendapatan saya sekitar Rp 35 juta,” kata cash counter JNE
Ekawati Gozali yang membuka gerai di Perumahan Citra Garden Jakarta
Barat ini. Dengan omzet sebesar itu, hak Ekawati sebesar 27 persen atau
sekitar Rp 9,45 juta.
Menurut Ekawati, pengeluarannya per
bulan hanya 20% dari hak yang diperolehnya. “Hanyauntuk gaji karyawan
dan membayar tagihan rutin seperti listrik, telepon, internet dan air,”
katanya.
Sumber : kompas.com
http://cara-buat-website.com
Monday, September 1, 2014
Bisnis Pos yang Cocok Menjadi Usaha Sampingan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment