Monday, November 24, 2014

Potensi cuan berlipat dari wadah berita

Mengakses berita maupun memperoleh informasi dari dalam negeri maupun dari belahan bumi lain yang terpisah oleh lautan kini bisa didapatkan hanya di dalam genggaman tangan. Pada era digital seperti saat ini, cukup dengan mengakses internet lewat ponsel pintar alias smartphone, tablet, laptop maupun PC,  konten atau informasi yang dicari dapat dengan mudah ditemukan.
Namun, banyaknya sumber berita yang beredar di berbagai situs terkadang membutuhkan waktu eksta untuk menemukan konten yang diinginkan. Sehingga cara manual mencari informasi yang diinginkan dengan membuka satu per satu situs yang dianggap cocok, rasanya menjadi kurang fleksibel.

Untuk itulah David Wayne Ika lewat Merah Putih Inc. memunculkan konsep aplikasi yang bisa membaca segala konten yang terdapat di internet, terutama informasi dan berita lokal dalam satu wadah. Situs ini bernama Kurio.
Aplikasi milik lokal ini mulai dikembangkan sejak Juli 2013. Namun pengerjaannya yang lebih serius sejak Oktober hingga Desember 2013. Dan pada awal tahun 2014, aplikasi ini sudah bisa diunduh di iOS dan selanjutnya di sistem operasi Android. "Hanya terbatas di ponsel belum bisa di gunakan tablet," kata dia.
Sejak prototype pertama mulai siap di awal tahun, aplikasi ini masih dalam status beta. Hingga akhirnya, aplikasi Kurio resmi diluncurkan pada 30 September 2014.

Sekilas, konsep yang diusung dalam aplikasi ini mirip dengan aplikasi seperti Flipboard dan Zite, namun, David  yang menduduki posisi Direktur di Merah Putih Inc., menuturkan, visi misi Kurio jauh lebih dari sekadar pembaca berita.

Kurio ingin menawarkan yang lebih, yaitu user atau pengguna bisa mendapatkan kumpulan informasi, artikel dari berbagai topik yang "non-news". "Sehingga topik-topik lain yang berguna bagi kehidupan pribadi maupun profesional pengguna dengan latar belakang dan pekerjaan mereka masing-masing juga tersedia di sini," ungkapnya kepada KONTAN.

Aplikasi Kurio menyediakan ratusan topik mulai dari manajemen, periklanan, pemasaran, pemasaran mobile, programming, leadership, hingga topik-topik religi, pengembangan diri, dan tata cara asuh (parenting).
Ia mengaku modal awal pembuatan aplikasi Kurio ini tidak besar. Namun, dalam pengembangannya dibantu oleh suntikan dana dari beberapa investor seperti Cyber Agent Ventures dari Jepang dan perusahaan periklanan Merah Cipta Media.
Di samping memiliki visi misi yang sama, potensi aplikasi ini besar seiring dengan pertumbuhan penggunaan telepon pintar di Indonesia yang cukup pesat.

Dengan menyajikan banyak konten informasi dengan berbagai topik, aplikasi Kurio ini bertujuan untuk membantu pengguna agar orang Indonesia menjadi lebih pintar. Bagi David, internet seharusnya menjadi wadah atau jendela untuk mendapatkan berbagai macam informasi.
Sayangnya, hari ini fasilitas atau akses internet terutama penggunaan di telepon pintar seringkali sebatas untuk mengobrol (chatting), mengakses jejaring sosial, dan games saja. "Padahal kami melihat begitu banyak pengguna internet di smartphone ini bisa mendapat begitu banyak informasi  yang sangat membantu dan memperkaya pengetahuan mereka tentang apapun," ujarnya.

Ia berharap, dengan semakin banyaknya informasi yang terserap masyarakat Indonesia, akan semakin memperkaya pengetahuan mereka, sehingga nantinya ekonomi Indonesia bisa semakin maju dan bersaing dengan negara-negara lain.
Ia yakin masyarakat yang banyak membaca dan memiliki banyak  pengetahuan, suatu saat dalam komunitas akan memiliki pemikiran dan ide yang memberi dampak positif bagi lingkungan sekitarnya.

Cara penggunaan aplikasi ini cukup sederhana. Pengguna tinggal mengunduh aplikasi Kurio, dan bisa membuat personalisasi topik-topik atau kategori yang diminati masing-masing pengguna. "Mesin alias engine kami otomatis akan mengumpulkan berbagai konten dari internet sesuai dengan pilihan mereka," tambahnya.
Hingga kini, aplikasi Kurio sudah berhasil memperoleh lebih dari 50.000 pengguna. Agar pengguna aplikasi Kurio semakin banyak, Merah Putih Inc. kini juga gencar memasarkan aplikasi ini melalui media, jejaring sosial, dan aktif menjadi pendukung alias sponsor dalam beberapa kegiatan.
Tak hanya itu, ke depannya Kurio juga akan semakin gencar dipasarkan melalui online atau iklan mobile untuk menambah basis penggunanya.

David mengaku, Merah Putih Inc. juga akan bekerjasama dengan salah satu brand android lokal yaitu Polytron untuk memperkenalkan Kurio ke khalayak.
Nantinya, aplikasi ini  secara otomatis sudah tersedia di dalam produk Polytron. Rencananya, mulai tahun depan, pembeli ponsel Polytron bisa langsung menggunakan Kurio di handset yang mereka beli.
Dalam setahun ke depan, David menargetkan bisa memiliki satu juta pengunduh dan 500.000 pengguna aktif bulanan. Ini sama saja tumbuh 10 kali lipat.
Ia optimistis dengan membidik target pasar seperti pelajar, mahasiswa, pekerja kantor, eksekutif muda, dan penggemar berita, target pengguna dapat tercapai.

Dalam jangka pendek, aplikasi Kurio belum ditujukan sebagai sumber pemasukan perusahaan. Meski demikian, Merah Putih sudah memiliki rencana beberapa tahun ke depan untuk memfokuskan pengembangan produk dan akusisi pengguna. "Model bisnis kami adalah iklan mobile dan pemasaran konten nanti jika pengguna kami sudah banyak," tambahnya. Saat ini David masih memfokuskan pengembangan Kurio, baik dari segi fitur maupun aplikasi, untuk menggenjot pengguna.   
Adapun mengembangkan aplikasi wadah informasi dan berita seperti ini memiliki tantangan tersendiri. Sebab, menurut David Wayne Ika, Direktur Merah Putih Inc. selaku pengembang aplikasi Kurio, menumbuhkan minat membaca di ponsel pintar itu tidak mudah. Kini tren penggunaan smartphone di masyarakat hanya sebatas chatting, mengakses media sosial ataupun menyalurkan hobi bermain games. 

"Untuk itulah kami gencar berkampanye untuk menumbuhkan minat membaca pada masyarakat pengguna smartphone dan mengingatkan para pengguna aplikasi ini pentingnya informasi serta mudahnya mendapatkan informasi di era teknologi seperti sekarang," ujar David.
Sementara, Heru Sutadi, pengamat telekomunikasi dari Indonesia ICT Institute, menuturkan, aplikasi berita Kurio yang memberikan beragam konten memang menarik dan memiliki potensi besar untuk semakin dikembangkan.
Namun, ia mengingatkan, kebiasaan orang Indonesia membaca itu umumnya jika ada teman atau komunitas yang membagi informasi melalui jejaring sosial seperti Twitter dan Facebook. "Sehingga masih sedikit yang sengaja mengakses internet hanya untuk membaca berita," ujarnya.

Selain itu, kebiasaan lainnya adalah masyarakat saat ini lebih banyak hanya membaca atau mengunduh informasi, tapi tak banyak yang kembali membagikan informasih tersebut ke jejaring sosial. Untuk itu, ia menyarankan agar aplikasi Kurio ini juga aktif mempromosikan maupun berbagi konten berita yang ada di dalam aplikasi lewat Facebook maupun Twitter .
Sementara, langkah pemasaran pengembangan aplikasi Kurio saat ini dinilai tepat. "Memang agar bisa menjadi sumber pemasukan, Kurio harus memiliki banyak pengguna dan pengunduh terlebih dahulu," tambahnya. Sebab, dengan target sekitar 500.000 pengguna saja, itu hanya menyerap sekitar 0,001% pengguna internet di Indonesia.

Apabila sudah banyak pengguna yang aktif, maka tidak akan sulit bagi aplikasi ini untuk memperoleh pemasukan dari iklan dan konten pemasaran.
Selain itu, pengembang aplikasi ini juga harus menggarap dua komunitas, yaitu komunitas penerbit dan pembaca. Untuk itu, Kurio perlu banyak memperluas jaringan para penerbit, baik penerbit buku elektronik (e-book), sumber berita, maupun penulis agar bersedia bekerjasama memasukkan konten mereka ke dalam aplikasi Kurio tersebut.
Heru berharap, aplikasi ini ke depannya bisa dapat menambah pengguna aplikasi dengan tidak hanya bisa dinikmati oleh pengguna smartphone tapi juga di tablet. Sebab membaca berita di layar lebih lebar bisa menambah kenyamanan. 

Sumber : kontan.co.id
cittaparts.wordpress.com

0 comments:

Post a Comment