Meski remeh-temeh, urusan baju kotor seringkali memusingkan dan menyita banyak waktu.
Bukan soal mencuci saja. Di kota besar seperti Jakarta, keperluan mengantar pakaian kotor ke penatu pun kadangkala merepotkan.
Jam kerja yang padat membuat pengguna penatu tak ketemu waktu yang pas dengan jam buka laundry. Belum lagi susahnya meluangkan waktu untuk mengambil pakaian bersih.
Pun
begitu bagi para pebisnis penatu, tak mudah bagi mereka untuk
melebarkan sayap bisnis demi menjangkau pasar yang lebih luas. Butuh
modal besar kalau ingin menambah cabang plus waktu yang tak sebentar
sampai bisa balik modal.
Terlebih, pebisnis penatu kerap mengalami masalah dalam cash flow. Sebab, uang baru akan masuk saat pelanggan mengambil baju.
Hal
ini yang dirasakan oleh Halilintar Ramadhan saat ikut mengurus usaha
penatu keluarganya dua tahun terakhir. Dia bilang sulit untuk
mengembangkan usaha dan menggarap pasar anyar.
Tak ayal,
Halilintar kudu memutar otak untuk bisa membesarkan usaha keluarga namun
tetap meminimalisasi pembelian aset. Berbekal riset, Halilintar
menemukan ide untuk membuat aplikasi on-demand service yang fokus pada jasa penatu.
“Di luar negeri sudah ada permintaan penatu bisnis berbasis aplikasi, kelihatannya lebih mudah juga untuk scale up bisnis karena ini, kan, light asset,” kata Halilintar.
September
2015, Halilintar mulai mengumpulkan informasi terkait bisnis penatu
berbasis aplikasi yang sudah ada di luar negeri. Seperti model bisnis
yang sesuai dengan kondisi pasar usaha penatu di Indonesia.
Kebetulan
ada satu orang sahabatnya yang piawai membuat coding dan tertarik
dengan ide bisnis Halilintar. Alhasil, Halilintar tak perlu mengeluarkan
biaya besar untuk mengembangkan aplikasi yang diberi nama Taptopick
itu.
Meski enggan menyebut angka pasti, Halilintar menyebutkan,
untuk membangun usaha rintisan berbasis teknologi perlu dana sekitar Rp
200 juta-Rp 300 juta. Dana dari kantong pribadi dan keluarga ini dipakai
untuk membangun sistem, menyewa tempat, membayar karyawan pemasaran dan
tim administrasi serta kurir internal.
“Karena light asset
dana itu untuk biaya operasional bisnis selama enam sampai sembilan
bulan ke depan dan bisa menghasilkan uang,” ujar pria yang disapa Lintar
ini.
Jalin mitra
Taptopick meluncur di pasar pada Januari 2016. Halilintar mengklaim ini adalah penatu berbasis aplikasi handphone pertama kali di Indonesia. Model bisnis Taptopick adalah menjalin kerjasama dengan banyak pengusaha penatu.
Dia
tak ingin menggerus pendapatan para pengusaha penatu dengan mengutip
biaya karena telah menggunakan aplikasinya. “Jadi mereka tetap dengan
harga jasa yang sudah mereka tetapkan. Kami hanya sediakan tambahan jasa
pemasaran dan menyediakan kurir,” ujar Lintar.
Jalan selama
delapan bulan, Taptopick masih fokus membesarkan usaha di kota Jakarta.
Meski banyak permintaan kerjasama yang masuk, Lintar tak sembarangan
menerima mereka sebagai mitra Taptopick.
Ada beberapa syarat
yang harus mereka penuhi jika ingin menjadi mitra Taptopick. Semua soal
kualitas pencucian. Seperti cucian tak boleh bau, harus rapi dan licin,
tidak boleh ada noda tertinggal dan punya aroma parfum yang baik.
Untuk mendapat kriteria itu, setiap mitra yang ingin bergabung harus berpengalaman minimal dua tahun dan memiliki standard operating procedure (SOP)
yang dijalankan. Nantinya, Taptopick akan mensurvei lokasi usaha sang
mitra dan melihat proses mulai dari pencucian hingga pembungkusan.
Taptopick juga mengenalkan metode mystery shopper untuk cek konsistensi kualitas cucian. Pihaknya akan mengirim orang untuk mencuci di laundry calon mitra dan hasil cucinya akan cek.
“Ada lima kali pengecekan lewat cara ini dan kelimanya harus lulus. Kalau satu gagal kita enggak bisa kerjasama,” kata Lintar.
Hal
ini dilakukan karena Lintar menyasar segmen kelas menengah. Kualitas
cucian pun harus menjadi perhatian utama mengingat persaingan bisnis
penatu semakin ketat.
Dengan jasa antar jemput menggunakan
aplikasi, praktis tarif penatu lewat Taptopick lebih mahal. Jadi,
satu-satunya cara memenangkan pasar adalah dengan menjaga kualitas
cucian dan layanan.
Tarif satu kilogram penatu lewat Taptopick
Rp 12.000 untuk jasa cuci dan lipat, jika plus setrika Rp 15.000. Atas
setiap kilogram, Taptopick mendapat upah bervariasi tergantung dari
berapa tarif jasa cuci sang mitra.
Umumnya harga cuci di penatu
mitra berkisar Rp 7.000–Rp 10.000 per kilogram. “Sisanya untuk biaya
operasional dan benefit yang kami tawarkan,” ujar Lintar.
Mitra
yang bergabung dengan Taptopick akan mendapat fasilitas antar-jemput
tanpa dipungut biaya tambahan sekaligus memperluas jangkauan pasarnya.
Selain itu, kata Lintar, masalah utama bisnis penatu terkait cash flow akan teratasi.
Sebab,
Taptopick akan membayar jasa mereka di awal bukan saat mengambil cucian
bersih. Setiap penatu yang bergabung wajib memiliki rekening bank agar
memudahkan proses transfer melalui sistem aplikasi.
Saat ini
Taptopick baru menjalin kerjasama dengan 16 mitra di Jakarta. Memang
belum banyak sesuai permintaan jasa cuci lewat Taptopick yang juga belum
terlalu banyak.
Per hari rata-rata baru ada sembilan pesanan
masuk lewat aplikasi ini dengan bobot rata-rata cucian 5 kg–7 kg. “Untuk
Jakarta kita stop dulu sampai permintaannya tumbuh, di kota lain kami
akan mulai kerjasama dengan mitra lain,” tuturnya.
Sambil mengedukasi pasar agar menggunakan aplikasi on-demand service,
Lintar juga tetap memasang strategi ekspansi. Dalam waktu dekat
Taptopick akan menambah jaringan mitra di kota lain seperti Depok,
Tangerang, dan Bekasi. Dalam beberapa bulan ke depan Bandung dan Bali
juga akan masuk radar ekspansi.
Sebagai usaha rintisan dengan
modal terbatas, Taptopick sadar bahwa kolaborasi adalah kunci untuk
mengembangkan sayap bisnis. Sekarang, Taptopick sedang menjajaki
kerjasama dengan beberapa perusahaan rintisan berbasis teknologi juga,
seperti Yessboss dan Popbox Locker.
Nantinya, layanan Taptopick
bisa dinikmati lewat Yessboss dan menggunakan Popbox Locker sebagai
tempat pengiriman cucian bersih.
Selain kolaborasi, Taptopick
juga menjalin kerjasama dengan departemen sumber daya manusia di
beberapa perusahaan untuk program promosi. Karyawan tinggal memasukkan
kode perusahaan untuk menikmati potongan harga di Taptopick.
Sayangnya,
Lintar belum bisa berbagi informasi perihal perusahaan mana saja yang
sudah dia gandeng untuk memuluskan program promosi ini.
Siapa mau order nyuci?
Sumber : kontan.co.id
http://belajar-cara-membuat-website.blogspot.co.id/
http://ide-peluang-bisnis.blogspot.co.id/p/jasa-pembukuan.html
http://ide-peluang-bisnis.blogspot.co.id/p/program-persediaan-otomatis.html
Saturday, September 17, 2016
Mencomblangi baju kotor dan tukang cuci kiloan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment