Dalam akuntansi, kita mengenal tiga hal
yang sangat sering dibahas dan menjadi dasar. Yaitu aset, modal, dan
kewajiban atau hutang. Hutang dipahami sebagai hal-hal yang menjadi
beban atau kewajiban perusahaan. Namun, hutang ternyata bukan hanya
dalam artian seperti itu. Dalam pembahasan kali ini, kita akan memahami
salah satu jenis hutang yaitu hutang lancar.
Pengertian Hutang
Sebelum membahas mengenai hutang lancar, maka terlebih dahuli kita
perlu memahami lebih dalam mengenai hutang itu sendiri. Hutang adalah
semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum
terpenuhi, yang umumnya berupa pembayaran uang dan penyerahan produk
pada waktu yang telah disepakati bersama. Namun hutang tidak selalu
berarti hal yang negatif. Tidak berarti perusahaan yang memiliki hutang
berarti sedang berada dalam keadaan yang tidak baik dan akan mengalami
kerugian. Justru ada beberapa saat dimana perusahaan diharuskan
mengambil pinjaman atau memiliki hutang, misalnya untuk kepentingan
permodalan usaha perusahaan.
Hutang dalam akuntansi dianggap sebagai pengorbanan ekonomis yang
bertujuan untuk kepentingan masa depan, dengan berbentuk penyerahan aset
(terutama dana atau uang) atau produk yang dibuat perusahaan.
Penyerahan aset ini merupakan bagian dari transaksi yang dibuat di masa
lalu, antara satu perusahaan dengan pihak lain, yang menyebabkan adannya
tanggungan kewajiban berupa hutang. Pihak lain yang terkait bisa berupa
klien perusahaan, bank, dan pihak-pihak lain.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa karakteristik dari hutang:
- Merupakan kewajiban yang berasal dari transaksi masa lalu.
- Dapat diukur dan dinyatakan dalam satuan mata uang yang diterima umum.
- Memiliki nominal yang pasti dan dapat ditaksir jumlahnya.
- Menyertakan aktiva atau aset yang dapat diterima di masa mendatang.
- Diketahui dengan jelas pihak yang meminjam dan memberi pinjaman.
- Diketahui dengan jelas tanggal jatuh tempo.
- Tidak dapat membatalkan atau melepaskan diri dari kewajiban.
- Hutang Lancar (Current Liabilities) : Hutang lancar adalah hutang yang harus dibayar dalam periode atau jangka waktu satu tahun. Hutang lancar akan dibahas lebih mendalam dalam tulisan ini.
- Hutang Jangka Panjang (Long Term Liabilities) : Hutang jangka panjang adalah hutang yang dibayar dalam waktu lebih lama dan bersifat periodik. Periode hutang ini bergantung pada kesepakatan antara pemberi dan penerima hutang. Kisaran periode hutang jangka panjang dapat melebihi dari sepuluh tahun. Contoh hutang jangka panjang adalah hutang hipotek dan hutang obligasi yang memiliki jangka lebih dari satu tahun.
Hutang Lancar
Seperti yang diulas sebelumnya, pengertian hutang lancar adalah hutang perusahaan yang harus dibayar dalam tempo satu tahun. Namun bisa juga temponya kurang dari satu tahun, tergantung bagaimana siklus operasional perusahaan yang bersangkutan.Sedangkan mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan atau SAK, hutang lancar adalah “hutang yang pelunasannya menggunakan sumber-sumber aktiva lancar atau dengan menciptakan hutang lancar baru.”
Karena pembayaran atau pelunasan hutang lancar biasanya mengggunakan aktiva lancar, dalam akuntansi terdapat istilah rasio lancar (current ratio). Rasio lancar adalah perbandingan ukuran antara hutang lancar dengan aktiva lancar, yang digunakan para kreditur atau pemberi pinjaman untuk menilai apakah pihak yang akan diberi pinjaman memiliki kemampuan untuk melunasi hutang lancar mereka atau tidak.
Begitu diketahui rasio lancar dari perusahaan yang hendak diberi pinjaman dan dirasa tidak ada masalah, maka pemberi pinjaman pun memberikan pinjaman sejumlah dana dengan kesepakatan atau perjanjian yang disetujui kedua belah pihak. Perjanjian tersebut biasanya berisi nominal hutang, pihak pemberi dan penerima hutang, dan jatuh tempo hutang. Perjanjian perlu dibuat secara tertulis dan disimpan oleh kedua belah pihak, guna menghindari terjadi masalah atau sengketa di lain hari.
Jenis – jenis Hutang Lancar
Setelah memahami apa itu hutang lancar, selanjutnya kita perlu memahami apa saja yang termasuk ke dalam hutang lancar. Hutang lancar dikelompokkan pada dua kelompok, yaitu hutang dapat ditentukan jumlahnya dan hutang yang dapat ditaksir jumlahnya. Masing-masing hutang ini memiliki berbagai macam hutang di dalamnya.- Hutang Dagang
- Hutang Deviden
- Wesel Bayar
- Hutang Biaya
- Uang Muka dan Jaminan yang Dapat Diminta Kembali
- Hutang Gaji dan Upah
- Hutang Bonus
- Hutang Pajak Penghasilan
- Hutang Hadiah
- Hutang Garansi
Sumber : dosenakuntansi.com
http://belajar-cara-membuat-website.blogspot.co.id/
http://ide-peluang-bisnis.blogspot.co.id/p/jasa-pembukuan.html
http://ide-peluang-bisnis.blogspot.co.id/p/program-persediaan-otomatis.html
0 comments:
Post a Comment