Sunday, August 13, 2017

Harga Pokok Produksi Perusahaan Manufaktur

Dalam perusahaan dagang di kenal dengan istilah Harga Pokok Penjualan (HPP) sedangkan dalam perusahaan manufaktur di kenal dengan Harga Pokok Produksi. Cara menyusun Harga pokok Produksi perusahaan manufaktur, sedikit ada perbedaan.

Dalam perusahaan dagang, yang ada hanya pembelian barang yang langsung di jual kembali dengan mengambil selisih harga sebagai pendapatan. Berbeda dengan perusahaan manufaktur (Produksi) adalah dengan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi yang siap di jual.

Makanya dalam perusahaan manufaktur terdapat banyak akun persediaan. Beberapa akun persediaan dari Perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut :

  1. Persediaan Bahan Baku
  2. Persediaan Barang Dalam Proses
  3. Persediaan Bahan Jadi
  4. Persediaan Bahan Pembantu
Akun-akun persediaan tersebut di atas adalah yang mempengaruhi laporan HPP dari perusahaan manufaktur di tambahkan dengan Biaya Produksi. Untuk melihat gambaran lebih jelas bisa melihat pada format Harga Pokok Produksi (HPP) Perusahaan Manufaktur Berikut :

CV. Akuntansi ID Konveksi
Laporan Harga Pokok Produksi
Per 31 Desember 2012







No Keterangan


PEMBELIAN DAN BIAYA


i BAHAN BAKU




Persediaan Awal  Rp.    xxx.xxx



Pembelian Bahan Baku  Rp.    xxx.xxx



Return Pembelian  Rp.    xxx.xxx  +



Total Bahan Baku  Rp.    xxx.xxx



Persediaan Akhir  Rp.    xxx.xxx  –



Bahan Baku terpakai
 Rp.    xxx.xxx








ii BAHAN PEMBANTU




Persediaan Awal  Rp.    xxx.xxx



Pembelian Bahan Pembantu  Rp.    xxx.xxx  +



Total Bahan Pembantu  Rp.    xxx.xxx



Persediaan Bahan Baku Ahir  Rp.    xxx.xxx  –



Bahan Baku Terpakai
 Rp.    xxx.xxx








iii TENAGA KERJA




Gaji Karyawan  Rp.    xxx.xxx



Tunjangan  Rp.    xxx.xxx



Bonus  Rp.    xxx.xxx  +



Total Biaya Tenaga Kerja
 Rp.    xxx.xxx








iv BIAYA PRODUKSI PABRIK




Biaya ………..  Rp.    xxx.xxx



Biaya ………..  Rp.    xxx.xxx



Biaya ………..  Rp.    xxx.xxx



Biaya ………..  Rp.    xxx.xxx



Total Biaya Produksi
 Rp.    xxx.xxx

JUMLAH BIAYA PRODUKSI ( I + ii + iii + iv )
 Rp.    xxx.xxx








v BARANG DALAM PROSES




Barang Dalam Proses Awal  Rp.    xxx.xxx



Jumlah Biaya Produksi  Rp.    xxx.xxx  +





 Rp.    xxx.xxx



Barang Dalam Proses Akhir  Rp.    xxx.xxx  –



Barang Jadi Setelah Proses


 Rp.    xxx.xxx








vi BARANG JADI




Persediaan Barang Jadi Awal  Rp.    xxx.xxx



Barang Jadi Setelah Proses  Rp.    xxx.xxx  +



Total Persediaan Barang Jadi  Rp.    xxx.xxx



Persediaan Barang Jadi Akhir  Rp.    xxx.xxx  –

Harga Pokok Produksi (HPP)
 Rp.    xxx.xxx
Dengan melihat format tersebut maka kita sudah bisa melihat bagaimana sebuah proses perhitungan untuk HPP perusahaan manufaktur yang berbeda dengan perusahaan dagang.
Untuk melihat penggunaan formai ini bisa dilihat pada gambar berikut :
Contoh Harga Pokok Produksi (HPP) Perusahaan Manufaktur
Harga Pokok Produksi (HPP) Perusahaan Manufaktur

Sumber : akuntansi-id.com
 http://belajar-cara-membuat-website.blogspot.co.id/
http://ide-peluang-bisnis.blogspot.co.id/p/jasa-pembukuan.html
http://ide-peluang-bisnis.blogspot.co.id/p/program-persediaan-otomatis.html

0 comments:

Post a Comment