Biaya operasional merupakan seluruh
pengorbanan yang di keluarkan oleh perusahaan untuk mendanai kegiatan
operasi perusahaan demi mencapai tujuan yang ingin di capai oleh
perusahaan.
Di dalam pengelolaan, baik perusahaan besar maupun kecil, perusahaan
swasta maupun pemerintah, yang mengejar laba atau tidak setiap harinya
selalu berhadapan dengan biaya operasional yang di keluarkan. Masalah
biaya operasional pada suatu perusahaan hanya dapat di pecahkan secara
memuaskan bila perusahaan tersebut mempunyai pengetahuan tentang biaya
yang berkaitan dengannya. Oleh karena itu penyediaan data – data sangat
penting sebagai alat informasi dalam pengambilan kebijakan dan keputusan
oleh manajer perusahaan
Penggolongan biaya operasional merupakan proses pengelompokan secara
sistematis atas keseluruhan elemen yang ada di dalam yang lebih ringkas
untuk dapat memberikan informasi. Penggolongan biaya operasional
tergantung untuk apa biaya tersebut digolongkan dan untuk apa di
perlukan. Tidak ada konsepsi biaya yang dapat memenuhi berbagai macam
tujuan, oleh karena itu terdapat bermacam – macam penggolongan biaya
operasional.
Biaya operasional untuk perusahaan memproduksi barang jadi pada umumnya terdiri dari :
a. Biaya Administrasi Umum
Biaya administrasi umum adalah semua biaya yang terjadi serta terdapat
didalam lingkungan kantor administrasi perusahaan, serta biaya – biaya
lain yang sifatnya untuk keperluan perusahaan secara keseluruhan.
Biaya yang di kelompokkan ke dalam biaya administrasi umum ada 4 ( empat ) yaitu sebagai berikut :
- Gaji dan upah yang meliputi diantaranya gaji karyawan, insentif dan bonus, premi lembur, pajak pendapatan, upah honoran dan lain – lain.
- Kesejahteraan karyawan yang meliputi pengobatan karyawan, rekreasi dan olahraga, pendidikan dan lain – lain.
- Biaya reparasi dan pemeliharaan yang meliputi reparasi dan pemeliharaan untuk peralatan – peralatan kantor, alat transportasi, gedung dan lain – lain.
- Biaya penyusutan aktiva tetap yang meliputi biaya pencetakan, alat tulis dan perlengkapan kantor, biaya listrik dan air, biaya telphone dan lain – lain.
b. Biaya Pemasaran
Menurut Edy ( 2000 : 15 ) Biaya pemasaran adalah biaya yang meliputi
semua biaya dalam rangka kegiatan pemasaran atau kegiatan untuk menjual
barang dan jasa perusahaan kepada pembeli sampai dengan pengumpulan
piutang menjadi kas. Biaya administrasi dan umum meliputi semua biaya
dalam rangka melaksanakan fungsi administrasi yaitu biaya perencanaan
penentuan strategi dan kebijaksanaan pengarahan dan pengendalian
kegiatan agar berdaya guna dan berhasil guna. Biaya finansial adalah
semua biaya dalam rangka fungsi finansial yaitu fungsi penentuan dana
yang ada di perusahaan.
Sesuai dengan fungsi pemasaran, biaya pemasaran digolongkan menjadi :
1. Biaya yang menimbulkan pesanan, biaya ini meliputi semua biaya yang
terjadi untuk mencari atau menimbulkan pesanan dari pembeli kepada
perusahaan yang terdiri dari :
- Biaya administrasi dan advertensi, seperti pembuatan papan iklan, brosur dan iklan lewat media masa.
- Biaya penjualan meliputi : gaji penjualan, komisi, bonus, biaya perjalanan dinas, gaji kantor penjualan, perlengkapan kantor penjualan, biaya telphone penjualan dan lain sebagainya.
2. Biaya untuk melayani pesanan, biaya yang terjadi dalam rangka
memenuhi atau melayani pesanan yang di terima dari pembeli yang terdiri
dari :
- Biaya penggudangan dan penyimpanan produk jadi yang meliputi : gaji bagian gudang, reparasi dan pemeliharaan, penyusutan gudang dan peralatannya, asuransi gudang dan lain – lain.
- Biaya pengepakan dan pengiriman yang meliputi : Gaji pengepakan dan pengiriman, biaya perlengkapan pengepakan dan biaya angkut barang.
- Biaya penagihan kredit dan penagihan piutang
- Biaya administrasi penjualan yang meliputi : gaji bagian administrasi penjualan, perlengkapan kantor dan lain – lain.
Manfaat Data Biaya Operasional
Data beban biaya tersebut berhubungan dengan masa lalu, sekarang dan
masa yang akan datang. Beban biaya yang di kumpulkan sesuai dengan yang
digolongkan atau klasifikasi yang diinginkan, kemudian disajikan dan di
analisa, akan sangat bermanfaat bagi manajemen. Data tersebut dapat di
manfaatkan oleh manajemen untuk berbagai tujuan.
Manfaat dari data Biaya Operasional antara lain sebagai berikut :
1. Untuk tujuan – tujuan pengawasan
Data yang di hasilkan dari akuntansi biaya merupakan salah satu data
yang di gunakan manajemen dalam membuat perencanaan yang dalam hal ini
adalah budget atau anggaran. Berapa rencana produksi, berapa pemakaian
bahan baku, tenaga kerja langsung dan berapa pula beban overhead pabrik
yang akan di keluarkan tercakup dalam anggaran. Selain itu akuntansi
biaya sesuai dengan tugasnya mengadakan pencatatan biaya – biaya yang
terjadi. Dalam proses pencatatan tersebut maka data biaya dapat di
gunakan untuk mengawasi kegiatan perusahaan.
2. Membantu dalam penentuan harga
Penentuan harga jual yang menguntungkan dapat di lakukan untuk suatu
periode yang diinginkan, melalui pengetahuan tentang data biaya dan
volume penjualan masa yang lalu. Pada suatu perencanaan, pengetahuan
tentang data biaya yang akan datang dan perkiraan fluktuasi produksi dan
penjualan akan mempengaruhi manajemen dalam pembuatan strategi harga.
Harga jual yang ditentukan tentu saja diusahakan harga jual yang minimal
menutupi seluruh beban biaya yang terjadi. Memang diakui bahwa ramalan
tentang permintaan dan penawaran masih memegang peranan yang penting
dalam penentuan harga.
3. Untuk menghitung rugi laba periodik
Perhitungan rugi laba periodik suatu perusahaan dilakukan dengan jelas
dengan mempertemukan ( match ) antar penghasilan ( dalam hal ini hasil
penjualan ) dengan biaya – biaya yang terjadi “expired” dalam suatu
dasar perhitungan yang sama dan konsisten.
4. Untuk pengendalian beban
Yang dimaksud dengan pengendalian dalam hal ini adalah pengendalian
melalui akuntansi pertanggungjawaban. Akuntansi pertanggungjawaban
merupakan sistem akuntansi yang di susun sedemikian rupa sehingga
pengumpulan dan pelaporan biaya penghasilan sesuai dengan bidang
pertanggungjawaban dalam organisasi. Dengan demikian seseorang harus
mempertanggungjawabkan tindakannya sesuai dengan kedudukannya.
5. Untuk pengambilan keputusan
Data beban biaya sangat di perlukan oleh manajemen dalam pengambilan
keputusan. Beberapa hal yang perlu dalam membuat suatu keputusan, bahwa
kita memerlukan data yang dapat diukur, dianalisis dengan tepat dan
kemungkinan untuk di laksanakan.
Langkah – langkah itu meliputi :
- Penentuan masalah, misalnya mengganti mesin yang baru dengan mesin yang lama, menutup salah satu bagian dari perusahaan dan sebagainya.
- Mengenal dengan baik kemungkinan atau alternatif – alternatif yang ada.
- Menetapkan data beban biaya yang relevan dengan keputusan yang akan diambil dan masalahnya, karena tidak semua data beban biaya relevan dengan masalahnya.
- Mengevaluasi data dengan metode yang berkaitan dengan alternatif atau evaluasi yang bagaimana seharusnya di buat.
- Mempertimbangkan faktor – faktor kualitatif
- Keputusan dan alasan yang akan diambil.
Perencanaan Biaya Operasional
Setiap perusahaan harus menyiapkan suatu perencanaan yang merupakan
suatu usaha untuk merumuskan suatu tujuan – tujuan dan menyusun program
operasi yang lengkap dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Termasuk
pula proses penentuan strategi yang di susun untuk jangka pendek dan
jangka panjang. Tanpa adanya suatu perencanaan yang baik, kemungkinan
besar perusahaan akan mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan oleh perusahaan tersebut.
Pengertian perencanaan menurut Nafarin ( 2000 : 3 ) menyebutkan :
Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi
mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang
dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Sedangkan L Draff ( 2002 : 9 ) mendefinisikan sebagai berikut :
Perencanaan merupakan penentuan sasaran sebagai pedoman kinerja
organisasi di masa depan dan penetapan tugas – tugas serta alokasi
sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran organisasi.
Dari beberapa pengertian di atas dapat diketahui bahwa perencanaan
merupakan penetapan suatu cara bertindak sebelum tindakan itu sendiri
dilaksanakan atau dalam arti menetapkan suatu program terlebih dahulu
sebelum program tersebut di jalankan. Dengan kata lain perencanaan
adalah di mana setiap orang harus terlebih dahulu berfikir tentang apa
yang akan dilaksanakannya serta bertanggung jawab terhadap kegiatan
yang di lakukan, sehingga di harapkan tujuan yang telah di tetapkan
sebelumnya dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
Perencanaan biaya operasional dianggap sebagai suatu kumpulan keputusan –
keputusan dan mencakup hal – hal yang berhubungan dengan biaya
operasional di masa yang akan datang. Tujuan utama perencanaan biaya
operasional adalah untuk melihat program – program dan penentuan –
penentuan biaya operasional sekarang dan akan datang agar dapat
digunakan untuk meningkatkan pembuatan keputusan yang lebih baik.
Perencanaan biaya operasional memiliki beberapa tujuan diantaranya :
- Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan – perubahan lingkungan.
- Membantu dalam kristalisasi penyesuaian masalah utama.
- Memungkinkan manajer dalam memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.
- Membantu penetapan tanggung jawab lebih tepat.
- Memberi cara perintah dalam operasi
- Memudahkan dalam melakukan koordinasi antar organisasi
- Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami.
- Menghemat waktu usaha dan dana.
Anggaran Biaya Operasional
Anggaran atau budget merupakan rencana yang dituangkan dalam angka yang
akan dicapai perusahaan di masa yang akan datang. Anggaran di buat dan
di susun secara berulang – ulang atau secara kontiniu oleh perusahaan.
Anggaran dapat di gunakan sebagai peralatan pengawasan yang sangat luas
di gunakan baik dalam hal bisnis maupun dalam pemerintah. Dalam anggaran
tersebut di buat ikhtisar hasil yang akan di harapkan dan pengeluaran
yang disediakan untuk mencapai hal tersebut. Defenisi dari anggaran itu
sendiri menurut para ahli adalah sebagai berikut :
Menurut Edy ( 2004 : 144 ) Anggaran rencana yang terorganisasi dan
menyeluruh, dinyatakan dalam unit moneter untuk operasi dan sumber daya
suatu perusahaan selama periode tertentu di masa yang akan datang.
Menurut Adisaputro dan Asri ( 2003 : 6 ) memberikan rumusan pengertian anggaran sebagai berikut :
Anggaran merupakan suatu pendekatan yang formal dan sistematis daripada
pelaksanaan manajemen dalam perencanaan, koordinasi dan pengawasan,
artinya bahwa anggaran di susun dengan sengaja dan sungguh – sungguh
dalam bentuk tertulis dan di susun dengan urutan dan berdasarkan suatu
logika.
Nafarin ( 2004 : 12 ) mendefenisikan Anggaran adalah suatu rencana
periodik yang di susun berdasarkan program yang telah disahkan.
Anggaran ( budget ) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu
organisasi yang dinyatakan dalam satuan uang.
Berdasarkan kutipan di atas dapat di rumuskan bahwa anggaran adalah
rencana kerja yang sistematis yang tertulis mengenai kegiatan perusahaan
yang di susun melalui analisa yang cermat berdasarkan periode
sebelumnya yang dimiliki dalam satuan uang dan dijabarkan dalam bentuk
angka – angka yang merupakan perencanaan yang di susun dalam jangka
waktu tertentu.
Dalam penyusunan anggaran perlu dipertimbangkan faktor – faktor berikut :
- Pengetahuan tentang tujuan kebijaksanaan umum perusahaan.
- Data – data waktu yang lalu.
- Kemungkinan perkembangan ekonomi.
- Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing dan gerak – gerik pesaing.
- Penelitian untuk pengembangan perusahaan.
Adapun beberapa hal yang perlu ditentukan dari perumusan tersebut yaitu :
- Bahwa anggaran tersebut harus bersifat formil yaitu anggaran di susun dengan sengaja dan sungguh – sungguh dalam bentuk tertulis, sehingga diketahui semua pihak yang terlibat dalam operasi perusahaan.
- Rencana kerja yang sistematis artinya di buat secara berurutan dan berdasarkan suatu logika hitungan, dengan kata lain dapat dilaksanakan dan dicapai.
- Menganalisa tentang apa yang terjadi secara cermat, untuk itu setiap manajer di harapkan pada tanggung jawab untuk mengambil keputusan berdasarkan beberapa asumsi tertentu mengenai jasa yang akan datang berdasarkan periode yang lalu.
- Merupakan pencerminan tujuan, dimana untuk mencapai tujuan perusahaan dapat di lihat melalui anggaran. Tetapi perlu ditekankan bahwa anggaran bukanlah tujuan yang dicapai, melainkan hanya sebatas cerminan dari tujuan perusahaan.
Langkah – langkah yang harus di ikuti dalam penganggaran meliputi :
- Penetapan tujuan.
- Pengevaluasian sumber daya yang tersedia.
- Negoisasi antar pihak – pihak yang terlibat mengenai angka – angka penganggaran.
- Pengkoordinasian dan peninjauan komponen.
- Persetujuan akhir.
- Pendistribusian anggaran yang disetujui.
Tujuan dan Manfaat Anggaran
Anggaran diperlukan karena ada tujuan dan manfaatnya. Tujuan dan manfaat anggaran dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Tujuan Anggaran
Adapun tujuan anggaran yang dikemukakan oleh Nafarin ( 2004 : 12 ) adalah :
- Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan investasi dana.
- Memberikan batasan atas jumlah dana yang di cari dan digunakan.
- Merinci jenis sumber dana yang di cari maupun jenis investasi dana, sehingga dapat memudahkan pengawasan.
- Merasionalkan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal.
- Menyempurnakan rencana yang telah di susun, karena dengan adanya anggaran lebih jelas dan nyata terlihat.
- Menampung dana menganalisisi serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan keuangan.
2. Manfaat Anggaran
Adapun manfaat anggaran yang dikemukakan oleh Nafarin ( 2004 : 12 ) adalah sebagai berikut :
- Dengan adanya anggaran maka sasaran yang dicapai perusahaan untuk jangka waktu tertentu akan menjadi jelas, baik dalam kualitas maupun kuantitasnya. Masing – masing tingkat manajemen akan mengetahui dengan jelas target usahanya yang harus dicapai.
- Mendorong terjadinya profesionalisme dan perbaikan “managerial skill” dari setiap personil anggota organisasi karena masing – masing sudah di atur dengan jelas tugas dan tanggung jawabnya.
- Dengan adanya anggaran akan memudahkan manajemen perusahaan dalam menentukan kebijakan bagi perusahaan.
Kelemahan Anggaran
Anggaran yang di susun merupakan cerminan mengenai hasil yang akan
dicapai namun anggaran mempunyai beberapa kelemahan yaitu antara lain :
- Anggaran di buat berdasarkan taksiran dan anggapan, sehingga mengandung unsur ketidakpastian.
- Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang dan tenaga yang tidak sedikit, sehingga tidak semua perusahaan mampu menyusun anggaran secara lengkap ( komperhensif ) dan akurat.
- Bagi pihak yang merasa di paksa untuk melaksanakan anggaran dapat mengakibatkan mereka menggerut dan menentang, sehingga anggaran tidak akan efektif.
Pengawasan Biaya Operasional
Pengawasan merupakan fungsi terakhir yang harus dilaksanakan dalam
manajemen. Dengan pengawasan dapat diketahui tentang hasil yang telah
dicapai. Cara yang dilakukan adalah dengan membandingkan segala sesuatu
yang dijalankan dengan standard atau rencananya, serta melakukan
perbaikan bilamana terjadi penyimpangan dapat merugikan perusahaan.
Selain itu fungsi pengawasan mempunyai hubungan yang erat dengan
perencanaan, karena suatu perencanaan yang telah ditetapkan dapat di
nilai setelah dilakukan pengawasan, sehingga baik tidaknya pengawasan
dari perencanaan akan dapat diketahui dengan adanya pengawasan
tersebut.
Adapun fungsi pengawasan yang dikemukakan oleh R Terry ( 2000 : 10 ) sebagai berikut :
Pengawasan adalah mengukur pelaksanaan dengan tujuan – tujuan, menetukan
sebab – sebab penyimpangan dan mengambil tindakan korektif bilamana
perlu.
Fungsi pengawasan dilakukan dengan mengukur dan memperbaiki pelaksanaan
dan operasi perusahaan. Proses pengukuran dilakukan dengan membandingkan
anggaran sebagai patokan dengan realisasi yang sebenarnya terjadi.
Pengawasan biaya efektif terdiri dari 2 ( dua ) aspek yaitu :
1. Pengawasan biaya operasional
Pengawasan biaya operasional ditujukan untuk mengawasi kegiatan operasi
perusahaan, mengawasi segala biaya yang dikeluarkan dari barang atau
jasa yang diproses, dihasilkan sampai barang tersebut terjual.
2. Pengawasan akuntansi
Pengawasan akuntansi yaitu pengawasan yang dilakukan melalui prosedur,
serta catatan yang diberikan dengan pengaman harta kekayaan dan dapat
dipercayai catatan finansialnya.
Pengawasan biaya operasional dilakukan pimpinan perusahaan melalui
kegiatan operasional perusahaan. Namun dengan berkembangnya perusahaan
pada saat sasaran hendak dicapai, maka pengawasan biaya operasional
tidak dapat dipertahankan lebih lama karena hal demikian merupakan
pemborosan. Oleh karena itu pengawasan operasional perlu di tambah
dengan pengawasan akuntansi.
Pengawasan akuntansi adalah pengawasan yang di lakukan melalui prosedur –
prosedur akuntansi dan pencatatan. Karena sasaran produk tertuju pada
pengelompokkan biaya, maka perhatian yang lebih besar tertuju pada
sistem pencatatan yang dapat mengembangkan pertanggungjawaban biaya –
biaya dan arus pekerjaan, serta memberikan laporan singkat tentang hal –
hal yang berkaitan dengan pengawasan dan laporan statistik untuk
mengetahui perkembangan orang – orang yang bertanggung jawab atas beban,
apakah melaksanakan tugasnya sesuai dengan kebijakan yang telah
ditetapkan atau tidak.
Tujuan Pengawasan Biaya Operasional
Tujuan utama pengawasan biaya operasional adalah mengusahakan agar apa
yang direncanakan menjadi kenyataan yang sesuai dengan yang dianggarkan
sebelumnya. Untuk dapat merealisasikan tujuan utama tersebut maka
pengawasan biaya operasional pada tahap pertama bertujuan agar
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan instruksi – instruksi yang di
keluarkan. Tahap berikutnya untuk mengetahui kelemahan serta kesulitan
yang dihadapi dalam pelaksanaan rencana operasi. Pengawasan biaya
operasional yang benar – benar efektif bila dapat merealisasikan tujuan
sistem pengawasan biaya operasional, setidaknya harus dapat dengan
segera melaporkan adanya deviasi dari rencana operasi.
Suatu sistem pengawasan biaya operasional yang efektif harus dapat
segera melaporkan penyimpangan–penyimpangannya, sehingga berdasarkan
penyimpangan tersebut dapat di ambil tindakan untuk pelaksanaan
selanjutnya agar pelaksanaan keseluruhan benar – benar dapat sesuai atau
mendekati apa yang direncanakan sebelumnya.
Pengawasan biaya operasional memiliki manfaat bagi suatu organisasi perusahaan yaitu :
- Dapat dengan sesegera mungkin melaporkan penyimpangan – penyimpangan biaya operasional.
- Dapat menjamin diadakannya tindakan korektif.
http://belajar-cara-membuat-website.blogspot.co.id/
http://ide-peluang-bisnis.blogspot.co.id/p/jasa-pembukuan.html
http://ide-peluang-bisnis.blogspot.co.id/p/program-persediaan-otomatis.html
0 comments:
Post a Comment