Tuesday, October 17, 2017

Pengertian Neraca dalam Akuntansi Keuangan, Jenis, Bentuk dan Contoh Neraca

Inilah arti neraca yang sering digunakan orang sebagai referensi dalam mengartikan apa itu pengertian Neraca. Tentu saja banyak diantara kita yang masih belum mengetahui apa itu Neraca.

Oleh karena itu, kami dari akan membantu anda memahami apa itu Neraca?.

Salah satu bagian dari keuangan yaitu neraca atau seringkali disebut dengan istilah posisi keuangan (balance sheet). 

Neraca adalah suatu laporan wajib untuk disusun atau dibuat oleh perusahaan untuk bisa memberikan gambaran mengenai kekayaan dan kewajiban yang dimilikinya. Suatu perusahaan bisa dianggap gagal dalam menyediakan informasi kalau tak menyusun laporan keuangan yang diantara berupa menyusun neraca. 

Hal tersebut wajar karena neraca memiliki informasi yang material untuk berbagai pihak seperti bondholder, shareholder, calon investor, government, akademisi dan berbagai macam pihak yang lainnya.

Pengertian Neraca dalam Akuntansi Keuangan, Jenis, Bentuk dan Contoh Neraca

Pengertian Neraca

Neraca adalah suatu bagian dari laporan keuangan yang berisi informasi dan melaporkan tentang aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham pada suatu perushaan di tanggal tertentu. Informasi yang terkandung pada neraca yaitu informasi tentang sifat dan jumlah kekayaan, kewajiban (hutang) dan ekuitas dari pemilik perusahaan tertentu. Yang dimaksud dengan aktiva yaitu manfaat ekonomi yang mungkin dapat kita peroleh di masa depan atau dikontrol oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau kejadian di masa lampau. Pada aktiva, terdapat banyak sekali akun seperti piutang, kas, investasi, persediaan, tanah, bangunan, mesin, kendaraan, paten, goodwill, dan kekayaan perusahaan yang lainnya.

Kewajiban adalah suatu pengorbanan manfaat ekonomi yang mungkin saja terjadi di masa depan dimana berasal dari kewajiban berjalan entitas tertentu untuk bisa mentransfer aktiva atau menyediakan jasa kepada entitas yang lainnya di masa depan sebagia hasil dari transaksi atau kejadian di masa lampau. Sedangkan yang dimaksud dengan ekuitas adalah suatu kepentingan residu dalam aktiva sebuah entitas sesudah dikurang dengan kewajiban-kewajibannya. Pada sebuah entitas bisnis, ekuitas termasuk kepentingan kepemilikan.

Neraca atau laporan posisi keuangan adalah baagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang memberikan gambaran mengenai posisi keuangan entitas tersebut di akhir periode tersebut. Neraca terdiri atas tiga unsur yakni ekuitas, liabilitas dan aset yang dihubungkan dengan persamaan akuntansi berikut ini:
 aset = liabilitas + ekuitas.

Informasi yang bisa kita sajikan menggunakan neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber pembiayaan untuk mendapatkan kekayaan entitas tersebut pada suatu periode akuntansi (triwulan, caturwulanan, atau tahunan).

Struktur Neraca

Posisi Neraca Keuangan terdiri dari dua pos yakni Pasiva dan Aktiva. Doa Pos tersebut terdiri atas 3 unsur yang terdiri dari aset (aktiva) dan pos Pasiva terdiri dari hutang atau kewajiban (liabilitas), dan ekuitas atau modal (equity). 

Ketiganya dikaitkan dengan prinsip persamaan dasar akuntansi berikut ini:
Aktiva = Kewajiban (utang) + Modal
Informasi yang dapat disajikan pada neraca diantaranya posisi dari sumber kekayaan perusahaan dan sumber dari pembiayaan untuk memperoleh atau mendapatkan kekayaan perusahaan tersebut dalam suatu periode akuntansi. Baik itu 3 bulan, 4 bulan atau tahunan.

Pernyataan standar Akuntansi Keuangan.
Ikatan AKuntan Indonesia (IAI) mengatakan bahwa dalam neraca mesti disebutkan.
– Entitas Bisnis yang menyajikan aktiva lancar terpisah dari aktiva tak lancar dan hutang (kewajiban) jangka pendek terpisah dari hutang (kewajiban) jangka panjang terkecuali pada industri atau jenis usaha tertentu yang sudah diatur dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Khusus.
Aktiva lancar disajikan berdasarkan urutan likuiditas (kelancaran) dan sedangkan kewajiban atau utang disajikan atas dasar urutan jatuh tempo.
– Entitas bisnis wajib mengungkapkan informasi mengenai nominal jumlah setiap aktiva yang akan diterima dan uang (kewajiban) yang dibayar sebelum dan sesudah 1 tahun (12 bulan ) dari tanggal neraca.
– Kalau perusahaan atau entitas bisnis menyediakan barang dan jasa didalam siklus operasional perusahaan yang dapat diidentifikasinya secara jelas, maka klasifikasi aktiva lancar dan tidak lancar serta utang jangka pendek dan utang jangka panjang pada sebuah neraca memberikan informasi yang bermanfaat dengan cara membedakan aktiva bersih sebagai modal kerja dengan aktiva yang dipakai dalam operasi perusahaan jangka panjang.

Bentuk Neraca

Bentuk Neraca didalam laporan keuangan perusahaan umumnya lebih seringkali memakai bentuk yang terlihat memanjang ke bawah. Meskipun tak jarang juga yang memakai bentuk neraca keuangan kesamping.
Semuanya boleh-boleh saja ketika diterapkan dalam neraca.
PAda penerapan bentuk suatu neraca keuangan itu hendaknya disesuaikan dengan bentuknya yang jumplah pos akun yang dipakai oleh perusahaan.
Bentuk neraca yang memanjang ke bawah itu lebih efektif untuk dipakai jika akun dalam perusahaan tersebut banyak.
Bentuk neraca keuangan yang memanjang ke bawah ini biasanya di sebut dengan istilah bentuk Stafel.
Perusahaan besar yang mempunyai pos atau akun yang banyak tersebut seringkali memakai bentuk ini.
Dan bentuk neraca yang menyamping disebut juga dengan bentuk Skontro.
Bentuk neraca pada model ini akan dengan mudah untuk kita terapkan kalau akun dan juga nilai yang terdapat pada perusahaan itu jumlahnya sedikit.

Manfaat Neraca

Pada dasarnya manfaat neraca yaitu untuk bisa meramalkan kesehatan keuangan dalam perusahaan, neraca bisa kita gunakan dalam menganalisis likuiditas, fleksibilitas keuangan perusahaan dan solvensi. Selain daripada itu, neraca juga bisa meramalkan waktu, jumlah dan ketidakpastian arus kas di masa depan. Saya berikan contoh dari manfaat neraca, bagaimanakah neraca bisa membantu berbagai macam pihak didalam meramalkan kesehatan perusahaan, berikut contohnya:
PT. ACB telah melaporkan laba per saham sejumlah Rp. 30.000 pada suatu tahun, naik kisaran 60% ketimbang tahun sebelumnya. Akan tetapi harga sahamnya jatuh, menurun drastis. Mengapa?? ternyata neraca perusahaan menunjukkan bahwa piutang sudah meningkat secara substansial dan komposisi persediaan sudah berubah secara dramatis. Kenaikan piutang yang substansial tersebut menunjukkan bahwa perusahaan telah mengalami kesulitas dalam menagih piutang. Lebih lanjut, meskipun persediaan secara keseluruhan tetap stabil. Akan tetapi persediaan barang terus meningkat hingga 50%. Dengan kata lain bahwa, persediaan barang menjadi menumpuk karena penjualan terhambat. Para investor yang berpengalaman yang dapat melihat tanda-tanda kesulitan perusahaan yang tercermin pada neraca, akan mulai menjual saham mereka untuk bisa menghindari kerugian.

Contoh Neraca

Nah, jika anda kurang mengerti dengan pembahasan pengertian neraca di atas maka silahkan anda melihat contoh neraca di bawah ini:
PT. ABC
NERACA
31 Desember 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 196,533
Piutang usaha – pihak ketiga 352,396
Piutang lain-lain – pihak ketiga 46,922
Persediaan 2,271,071


Pajak dibayar dimuka:
Pajak penghasilan 36,435
Pajak lain-lain 80,184


Biaya dibayar dimuka 219,481
Uang muka 74,098
Aset tidak lancar yang diklasifikasikan sebagai
dimiliki untuk dijual 6,128
Jumlah aset lancar 3,283,248


ASET TIDAK LANCAR
Piutang lain-lain – pihak ketiga 3,011
Biaya dibayar dimuka 60,076
Uang muka 161,450
Aset tetap 4,610,388
Aset takberwujud lainnya 83,680
Goodwill 9,869
Aset pajak tangguhan – bersih 31,070
Properti investasi
Aset tidak lancar lainnya 52,850
Jumlah aset tidak lancar 5,012,394
JUMLAH ASET 8,295,642


LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Pinjaman bank dan cerukan 339,688


Utang usaha:
Pihak ketiga 1,584,516
Pihak berelasi 5,410


Utang lain-lain:
Pihak ketiga 453,101
Pihak berelasi 2,616


Utang pajak:
Pajak penghasilan badan
Pajak lainnya 16,809


Akrual 295,186
Provisi 7,195
Kewajiban imbalan kerja 53,130
Penghasilan tangguhan 28,642
Liabilitas derivatif 1,840
Jumlah liabilitas jangka pendek 2,788,133


LIABILITAS JANGKA PANJANG
Penghasilan tangguhan 10,255
Provisi 8,703
Kewajiban imbalan kerja 34,731
Jumlah liabilitas jangka panjang 53,689


EKUITAS
Modal saham – Modal dasar 9.000.000.000 saham. Modal ditempatkan dan disetor penuh 4.183.634.000 saham dengan nilai nominal Rp 50 (Rupiah penuh) per saham 209,182
Tambahan modal disetor 2,988,060
Cadangan lindung nilai arus kas (1,380)


Saldo laba:
Dicadangkan 42,000
Belum dicadangkan 2,215,958


Jumlah ekuitas 5,453,820
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 8,295,642

Sumber : informasiana.com
http://belajar-cara-membuat-website.blogspot.co.id/
http://ide-peluang-bisnis.blogspot.co.id/p/jasa-pembukuan.html
http://ide-peluang-bisnis.blogspot.co.id/p/program-persediaan-otomatis.html

1 comments: