Inilah arti neraca yang sering digunakan
orang sebagai referensi dalam mengartikan apa itu pengertian Neraca.
Tentu saja banyak diantara kita yang masih belum mengetahui apa itu
Neraca.
Oleh karena itu, kami dari akan membantu anda
memahami apa itu Neraca?.
Salah satu bagian dari keuangan yaitu
neraca atau seringkali disebut dengan istilah posisi keuangan (balance
sheet).
Neraca adalah suatu laporan wajib untuk disusun atau dibuat oleh
perusahaan untuk bisa memberikan gambaran mengenai kekayaan dan
kewajiban yang dimilikinya. Suatu perusahaan bisa dianggap gagal dalam
menyediakan informasi kalau tak menyusun laporan keuangan yang diantara
berupa menyusun neraca.
Hal tersebut wajar karena neraca memiliki
informasi yang material untuk berbagai pihak seperti bondholder,
shareholder, calon investor, government, akademisi dan berbagai macam
pihak yang lainnya.
Pengertian Neraca dalam Akuntansi Keuangan, Jenis, Bentuk dan Contoh Neraca
Pengertian Neraca
Neraca adalah suatu bagian dari laporan
keuangan yang berisi informasi dan melaporkan tentang aktiva, kewajiban,
dan ekuitas pemegang saham pada suatu perushaan di tanggal tertentu.
Informasi yang terkandung pada neraca yaitu informasi tentang sifat dan
jumlah kekayaan, kewajiban (hutang) dan ekuitas dari pemilik perusahaan
tertentu. Yang dimaksud dengan aktiva yaitu manfaat ekonomi yang mungkin
dapat kita peroleh di masa depan atau dikontrol oleh entitas tertentu
sebagai hasil dari transaksi atau kejadian di masa lampau. Pada aktiva,
terdapat banyak sekali akun seperti piutang, kas, investasi, persediaan,
tanah, bangunan, mesin, kendaraan, paten, goodwill, dan kekayaan
perusahaan yang lainnya.
Kewajiban adalah suatu pengorbanan
manfaat ekonomi yang mungkin saja terjadi di masa depan dimana berasal
dari kewajiban berjalan entitas tertentu untuk bisa mentransfer aktiva
atau menyediakan jasa kepada entitas yang lainnya di masa depan sebagia
hasil dari transaksi atau kejadian di masa lampau. Sedangkan yang
dimaksud dengan ekuitas adalah suatu kepentingan residu dalam aktiva
sebuah entitas sesudah dikurang dengan kewajiban-kewajibannya. Pada
sebuah entitas bisnis, ekuitas termasuk kepentingan kepemilikan.
Neraca atau laporan posisi keuangan
adalah baagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada
suatu periode akuntansi yang memberikan gambaran mengenai posisi
keuangan entitas tersebut di akhir periode tersebut. Neraca terdiri atas
tiga unsur yakni ekuitas, liabilitas dan aset yang dihubungkan dengan
persamaan akuntansi berikut ini:
aset = liabilitas + ekuitas.
Informasi yang bisa kita sajikan
menggunakan neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber
pembiayaan untuk mendapatkan kekayaan entitas tersebut pada suatu
periode akuntansi (triwulan, caturwulanan, atau tahunan).
Struktur Neraca
Posisi Neraca Keuangan terdiri dari dua
pos yakni Pasiva dan Aktiva. Doa Pos tersebut terdiri atas 3 unsur yang
terdiri dari aset (aktiva) dan pos Pasiva terdiri dari hutang atau
kewajiban (liabilitas), dan ekuitas atau modal (equity).
Ketiganya
dikaitkan dengan prinsip persamaan dasar akuntansi berikut ini:
Aktiva = Kewajiban (utang) + Modal
Informasi yang dapat disajikan pada
neraca diantaranya posisi dari sumber kekayaan perusahaan dan sumber
dari pembiayaan untuk memperoleh atau mendapatkan kekayaan perusahaan
tersebut dalam suatu periode akuntansi. Baik itu 3 bulan, 4 bulan atau
tahunan.
Pernyataan standar Akuntansi Keuangan.
Ikatan AKuntan Indonesia (IAI) mengatakan bahwa dalam neraca mesti disebutkan.
– Entitas Bisnis yang menyajikan aktiva
lancar terpisah dari aktiva tak lancar dan hutang (kewajiban) jangka
pendek terpisah dari hutang (kewajiban) jangka panjang terkecuali pada
industri atau jenis usaha tertentu yang sudah diatur dalam pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan Khusus.
Aktiva lancar disajikan berdasarkan
urutan likuiditas (kelancaran) dan sedangkan kewajiban atau utang
disajikan atas dasar urutan jatuh tempo.
– Entitas bisnis wajib mengungkapkan
informasi mengenai nominal jumlah setiap aktiva yang akan diterima dan
uang (kewajiban) yang dibayar sebelum dan sesudah 1 tahun (12 bulan )
dari tanggal neraca.
– Kalau perusahaan atau entitas bisnis
menyediakan barang dan jasa didalam siklus operasional perusahaan yang
dapat diidentifikasinya secara jelas, maka klasifikasi aktiva lancar dan
tidak lancar serta utang jangka pendek dan utang jangka panjang pada
sebuah neraca memberikan informasi yang bermanfaat dengan cara
membedakan aktiva bersih sebagai modal kerja dengan aktiva yang dipakai
dalam operasi perusahaan jangka panjang.
Bentuk Neraca
Bentuk Neraca didalam laporan keuangan
perusahaan umumnya lebih seringkali memakai bentuk yang terlihat
memanjang ke bawah. Meskipun tak jarang juga yang memakai bentuk neraca
keuangan kesamping.
Semuanya boleh-boleh saja ketika diterapkan dalam neraca.
PAda penerapan bentuk suatu neraca
keuangan itu hendaknya disesuaikan dengan bentuknya yang jumplah pos
akun yang dipakai oleh perusahaan.
Bentuk neraca yang memanjang ke bawah itu lebih efektif untuk dipakai jika akun dalam perusahaan tersebut banyak.
Bentuk neraca keuangan yang memanjang ke bawah ini biasanya di sebut dengan istilah bentuk Stafel.
Perusahaan besar yang mempunyai pos atau akun yang banyak tersebut seringkali memakai bentuk ini.
Dan bentuk neraca yang menyamping disebut juga dengan bentuk Skontro.
Bentuk neraca pada model ini akan dengan
mudah untuk kita terapkan kalau akun dan juga nilai yang terdapat pada
perusahaan itu jumlahnya sedikit.
Manfaat Neraca
Pada dasarnya manfaat neraca yaitu untuk
bisa meramalkan kesehatan keuangan dalam perusahaan, neraca bisa kita
gunakan dalam menganalisis likuiditas, fleksibilitas keuangan perusahaan
dan solvensi. Selain daripada itu, neraca juga bisa meramalkan waktu,
jumlah dan ketidakpastian arus kas di masa depan. Saya berikan contoh
dari manfaat neraca, bagaimanakah neraca bisa membantu berbagai macam
pihak didalam meramalkan kesehatan perusahaan, berikut contohnya:
PT. ACB telah melaporkan laba per saham
sejumlah Rp. 30.000 pada suatu tahun, naik kisaran 60% ketimbang tahun
sebelumnya. Akan tetapi harga sahamnya jatuh, menurun drastis. Mengapa??
ternyata neraca perusahaan menunjukkan bahwa piutang sudah meningkat
secara substansial dan komposisi persediaan sudah berubah secara
dramatis. Kenaikan piutang yang substansial tersebut menunjukkan bahwa
perusahaan telah mengalami kesulitas dalam menagih piutang. Lebih
lanjut, meskipun persediaan secara keseluruhan tetap stabil. Akan tetapi
persediaan barang terus meningkat hingga 50%. Dengan kata lain bahwa,
persediaan barang menjadi menumpuk karena penjualan terhambat. Para
investor yang berpengalaman yang dapat melihat tanda-tanda kesulitan
perusahaan yang tercermin pada neraca, akan mulai menjual saham mereka
untuk bisa menghindari kerugian.
Contoh Neraca
Nah, jika anda kurang mengerti dengan
pembahasan pengertian neraca di atas maka silahkan anda melihat contoh
neraca di bawah ini:
PT. ABC
NERACA
31 Desember 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT. ABC
NERACA
31 Desember 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ASET | |
ASET LANCAR | |
Kas dan setara kas | 196,533 |
Piutang usaha – pihak ketiga | 352,396 |
Piutang lain-lain – pihak ketiga | 46,922 |
Persediaan | 2,271,071 |
Pajak dibayar dimuka: | |
Pajak penghasilan | 36,435 |
Pajak lain-lain | 80,184 |
Biaya dibayar dimuka | 219,481 |
Uang muka | 74,098 |
Aset tidak lancar yang diklasifikasikan sebagai | |
dimiliki untuk dijual | 6,128 |
Jumlah aset lancar | 3,283,248 |
ASET TIDAK LANCAR | |
Piutang lain-lain – pihak ketiga | 3,011 |
Biaya dibayar dimuka | 60,076 |
Uang muka | 161,450 |
Aset tetap | 4,610,388 |
Aset takberwujud lainnya | 83,680 |
Goodwill | 9,869 |
Aset pajak tangguhan – bersih | 31,070 |
Properti investasi | – |
Aset tidak lancar lainnya | 52,850 |
Jumlah aset tidak lancar | 5,012,394 |
JUMLAH ASET | 8,295,642 |
LIABILITAS DAN EKUITAS | |
LIABILITAS JANGKA PENDEK | |
Pinjaman bank dan cerukan | 339,688 |
Utang usaha: | |
Pihak ketiga | 1,584,516 |
Pihak berelasi | 5,410 |
Utang lain-lain: | |
Pihak ketiga | 453,101 |
Pihak berelasi | 2,616 |
Utang pajak: | |
Pajak penghasilan badan | – |
Pajak lainnya | 16,809 |
Akrual | 295,186 |
Provisi | 7,195 |
Kewajiban imbalan kerja | 53,130 |
Penghasilan tangguhan | 28,642 |
Liabilitas derivatif | 1,840 |
Jumlah liabilitas jangka pendek | 2,788,133 |
LIABILITAS JANGKA PANJANG | |
Penghasilan tangguhan | 10,255 |
Provisi | 8,703 |
Kewajiban imbalan kerja | 34,731 |
Jumlah liabilitas jangka panjang | 53,689 |
EKUITAS | |
Modal saham – Modal dasar 9.000.000.000 saham. Modal ditempatkan dan disetor penuh 4.183.634.000 saham dengan nilai nominal Rp 50 (Rupiah penuh) per saham | 209,182 |
Tambahan modal disetor | 2,988,060 |
Cadangan lindung nilai arus kas | (1,380) |
Saldo laba: | |
Dicadangkan | 42,000 |
Belum dicadangkan | 2,215,958 |
Jumlah ekuitas | 5,453,820 |
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS | 8,295,642 |
Sumber : informasiana.com
http://belajar-cara-membuat-website.blogspot.co.id/
http://ide-peluang-bisnis.blogspot.co.id/p/jasa-pembukuan.html
http://ide-peluang-bisnis.blogspot.co.id/p/program-persediaan-otomatis.html
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete