Thursday, January 25, 2018

Pengertian Rasio Solvabilitas Jenis Tujuan dan Manfaatnya

Menurut Kasmir (2008 : 151) rasio solvabilitas atau leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiaya dengan hutang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi).   

Tujuan dan Manfaat Rasio Solvabillitas  

Menurut Kasmir (2008 : 153) ada 8 tujuan perusahaan dengan menggunakan rasio solvabillitas, yaitu: 
  1. Untuk mengetahui posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya (kreditor). 
  2. Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang bersifat tetap (seperti angsuran pinjaman termasuk bunga) 
  3. Untuk menilai keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap dengan modal.  
  4. Untuk menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang. 
  5. Untuk menilai seberapa besar pengaruh utang perusahaan terhadap pengelolaan aktiva. 
  6. Untuk menilai atau mengukur berapa bagian dari setiao rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang. 
  7. Untuk menilai berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih, terdapat sekian kalinya modal sendiri yang dimiliki.  
  8. Tujuan lainnya.  
Sementara itu, manfaat rasio solvabilitas menurut Kasmir (2008 : 154) terdapat 8 manfaat, yaitu :  
  1. Untuk menganalisis kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya. 
  2. Untuk menganalisis kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang bersifat tetap ( seperti angsuran pinjaman termasuk bunga) 
  3. Untuk menganalisis keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap dengan modal. 
  4. Untuk menganalisis seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang. 
  5. Untuk menganalisis seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. 
  6. Untuk menganalisis atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang. 
  7. Untuk menganalisis berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih ada terdapat sekian kalinya modal sendiri. 
  8. Manfaat lainnya. 

Jenis Rasio Solvabilitas  

Biasanya penggunaan rasio solvabilitas atau leverage disesuaikan dengan tujuan perusahaan. Artinya perusahaan dapat menggunakan rasio leverage secara keseluruhan atau sebagian dari masing-masing jenis rasio solvabilitas yang ada. Penggunaan rasio secara keseluruhan, artinya seluruh jenis rasio yang dimiliki perusahaan, sedangkan sebagian artinya perusahaan hanya menggunakan beberapa jenis rasio yang dianggap perlu untuk diketahui.  
Adapun jenis-jenis rasio yang ada dalam rasio solvabilitas antara lain : 

1.  Debt to Asset Ratio (Debt Ratio) 
Debt ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total hutang dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa besar hutang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.  
Rumus untuk mencari Debt Ratio dapat digunakan sebagai berikut : 
                              Total debt
Debt to asset ratio = --------------- x 100 % 
                              Total asset
2.  Debt to Equity Ratio  
Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas.
Rumus untuk mencari debt to equity ratio dapat digunakan perbandingan antara total hutang dengan total ekuitas sebagai berikut : 
                                  Total hutang (Debt)
Debt to equity ratio = ------------------------ x 100 %
                                  Ekuitas (equity)
Pengertian Rasio Solvabilitas
3.  Long Term Debt to Equity Ratio  
Long term debt to equity ratio merupakan rasio antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang jangka panjang dengan cara membandingkan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan. 
Rumus untuk mencari long term debt to  equity ratio adalah dengan menggunakan perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri, yaitu : 
                                                     Long term debt
Long term debt to equity ratio = -------------------------- x 100 %
                                                           equty

4. Times Interest Earned Ratio
Rasio ini menunjukkan besarnya jaminan keuntungan untuk membayar bunga hutang jangka panjang.

Times Interest Earned Ratio = Earning Before Interest Tax
                                            Longterm Liabilities Interest

5. Long Term Debt to Non Current Asset
Rasio ini menunjukkan perbandingan antara hutang jangka panjang aktiva selain aktiva lancar. Rasio ini biasa digunakan untuk menilai solvabilitas perusahaan dengan standart rata-rata dipergunakan sebesar 50% atau 1 : 2 .

6. Tangible Assets Debt Covarage (TADC)
Rasio ini digunakan untuk mengetahui rasio antara aktiva tetap berwujud dengan hutang jangka panjang , artinya rasio ini menunjukkan setiap rupiah aktiva berwujud yang digunakan untuk menjamin hutang jangka panjangnya.

Rasio ini juga menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mencari pinjaman baru dengan jaminan aktiva tetap yang ada. Semakin tinggi rasio ini  semakin  besar jaminan yang ada dan kreditor jangka panjang semakin aman atau terjamin dan  semakin  besar  kemampuan perusahaan untuk  mencari pinjaman.  Rasio  ini biasanya minimal 100% atau 1 : 1 yang mana bahwa Rp 1 hutang jangka  panjang dijamin oleh Rp 1 aktiva tetap yang ada. Rumus untuk mencari tangible assets debt coverage yaitu :



Tangible Assets Debt Co var age =   Fixed Asset       
                    Longterm Liabilities



7. Current Liabilities to Net Worth

Rasio ini menunjukkan bahwa dana pinjaman yang segera akan ditagih ada terdapat sekian kalinya modal sendiri. Jadi rasio ini merupakan rasio  antara hutang lancar dengan modal sendiri. Tujuan dari rasio ini adalah  untuk mengetahui seberapa besar bagian dari modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang lancar. Semakin kecil rasio ini semakin baik sebab modal sendiri yang ada diperusahaan semakin besar untuk menjamin hutang lancar yang ada pada perusahaan. Batas yang paling rendah dari rasio ini adalah 100% atau 1 : 1.

Current Liabilities to Net Worth = Current  Liabilities
                          Equities


Sumber : landasanteori.com
http://belajar-cara-membuat-website.blogspot.co.id
http://ide-peluang-bisnis.blogspot.co.id/p/jasa-kpi.html
http://ide-peluang-bisnis.blogspot.co.id/p/jasa-pembukuan.html

0 comments:

Post a Comment