Monday, September 3, 2018

Akuntansi Biaya

Jelaskan biaya Variabel, biaya tetap, dan biaya semi variabel

Jawab :
    1. Biaya Variabel
      biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume produksi dalam rentang relevan, tetapi secara per unit tetap.Dalam rentang aktivitas yang terbatas, hubungan antara suatu aktivitas dengan biaya yang terkait bias mendekati liniaritas (total biaya variabel diasumsikan meningkat dalam jumlah konstan untuk setiap satu unit peningkatan dalam aktivitas). Saat kondisi-kondisi berubah atas tingkat aktivitas berada di luar rentang yang relevan, tarif biaya variabel baru harus dihitung.
    2. Biaya Tetap
adala biaya yang secara total tidak berubah saat aktivitas bisnis meningkat atau menurun. Jika aktivitas diharapkan untuk meningkat di atas kapasitas yang sekarang, biaya tetap harus dinaikkan untuk menangani peningkatan volume yang diperkirakan.
      1. Biaya Semi Variabel
        adalah biaya yang di dalamnya mengandung unsur tetap dan memperlihatkan karakter tetap dan variabel.
        (b). Berikan Contoh untuk setiap biaya.
  1. Contoh biaya variabel
  • Pengunaan persediaan bahan baku dan penolong (usaha manufaktur)
  • Biaya tenaga kerja langsung: upah buruh, upah pegawai borongan, upah pegawai harian (usaha manufaktur)
  • Komisi penjualan (usaha manufaktur, dagang dan jasa)
  • Penggunaan persediaan barang jadi (usaha dagang dan manufaktur)
  • Penggunaan komponen/sparepart (usaha perakitan)
  • Fee untuk profesional yang dibayar per proyek (usaha jasa)
  1. Contoh Biaya Tetap
      • Biaya gaji, tunjangan dan bonus bagi pegawai tetap
      • biaya sewa gedung
      • biaya penyusutan gedung
      • biaya pajak bumi dan bangunan
      • biaya penyusutan peralatan kantor
      • biaya telepon
      • biaya administrasi
      • biaya bensin
      • biaya perjalanan dinas
  1. Contoh biaya Semi Variabel
    biaya listrik, telepon dan air, gas, bensin, batu bara, perlengkapan, hiburan dan pemeliharaan, beberapa tenaga kerja tidak langsung, asuransi jiwa kelompok untuk karyawan, biaya pensiun, pajak penghasilan, biaya perjalanan dinas.
  1. Berikan Penjelasan Tentang”expenses” dan “Cost”, sertakan contoh.
    Jawab :
  2. Expenses (Beban) adalah biaya yang telah memberikan manfaat dan sekarang telah habis. Biaya yang belum dinikmati yang dapat memberikan manfaat dan sekarang telah habis. Biaya yang belum dinikmati yang dapat memberikan manfaat dimasa akan datang dikelompokkan sebagai harta. Beban ini dimasukkan ke dalam laba/rugi, sebagai pengurangan dari pendapatan.” contohnya beban penyusutan, beban pemasaran, beban yang tergolong sebagai biaya operasi
  3. Cost atau biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya ini belum habis masa pakainya, dan digolongkan sebagai aktiva yang dimasukkan dalam neraca.
    Contoh biaya yaitu biaya persediaan bahan baku, persediaan produk dalam proses, persediaan produk selesai, supplies atau aktiva yang belum digunakan.
  4. ------
  1. Jelaskan Penggolongan – penggolongan biaya didasarkan pada hubungannya dengan biaya- biaya
Jawab :
Ada 2 golongan Biaya Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu Yang Dibiayai, yaitu:
  1. Biaya Langsung (direct cost), merupakan biaya yang terjadi dimana penyebab satu-satunya adalah karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Dalam kaitannya dengan produk, biaya langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
  2. Biaya Tidak Langsung (indirect cost), biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dalam hubungannya dengan produk, biaya tidak langsung dikenal dengan biaya overhead pabrik.
  1. Jelaskan dan berikan contoh tentang (a) Biaya Utama, (b) biaya konversi, © biaya produksi
Jawab :
  1. Biaya Utama atau Prime Cost adalah penjumlahan antara biaya bahan dengan biaya tenaga kerja langsung. Menjadi utama karena kedua biaya tersebut menjadi ujung tombak dalam biaya produksi.
  2. Biaya konversi atau conversion cost adalah penjumlahan antara biaya tenaga kerja langsung dengan biaya overhead pabrik. Dinamakan sebagai biaya konversi karena merubah bentuk dari bahan langsung dikonversi menjadi barang jadi.
  3. Biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus di korbankan untuk memproduksi berdasarkan pengertian teersebut memerlukan kecermatan karena ada yang mudah diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulit diidentifikasikan dan hitunganya.
  1. Gambarkan dan Jelaskan akuntansi biaya Tenaga Kerja
      Jawab :
      Pengertian Biaya tenaga kerja Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membayar para pekerja dan pegawai yang bekerja pada suatu perusahaan.
      Biaya tenaga kerja adalah untuk pembayaran yang dinamakan “upah”. Hal ini penting untuk membedakan dengan istilah “gaji”. Gaji merupakan pembayaran kepada tenaga kerja atau karyawan yang didasarkan pada rentang waktu seperti gaji mingguan, bulanan dan lain sebagainya. Upah dibebankan melalui rekening biaya tenaga kerja langsung, sedangkan gaji dibebankan melalui rekening biaya overhead pabrik.
Penggolongan Tenaga Kerja :
  1. Penggolongan menurut fungsi pokok dalam perusahaan.
Dalam perusahaan industry ada 3 fungsi pokok, yaitu; produksi, pemasaran dan administrasi. Jadi, biaya tenaga kerja dapat digolongkan menjadi biaya tenaga kerja produksi, biaya tenaga kerja pemasaran, dan biaya tenaga kerja administrasi.
  1. Penggolongan menurut kegiatan departemen dalam perusahaan.
    Biaya tenaga kerja digolongkan menurut departemen-departemen yang ada dalam perusahaan. Misalnya; dalam departemen produksi suatu perusahaan terdiri dari departemen pulp, departemen kertas dan departemen penyempurnaan. Biaya tenaga kerja dalam departemen produksi tersebut digolongkan sesuai dengan bagian-bagian yang dibentuk dalam perusahaan. Penggolongan semacam ini dilakukan dengan tujuan untuk lebih memudahkan pengendalian biaya tenaga kerja yang terjadi dalam setiap departemen yang dibentuk dalam perusahaan.
  2. Penggolongan menurut jenis pekerjaannya.
    Penggolongan biaya tenaga kerja juga dapat dilakukan menurut sifat pekerjaannya. Misalnya tenaga kerja digolongkan menjadi: operator, mandor, penyelia. Maka biaya tenaga kerjanya dapat digolongkan menjadi; upah mandor, upah operator, upah penyelia. Penggolongan biaya tenaga kerja seperti ini bertujuan untuk digunakan sebagai dasar penetapan deferensiasi upah standar kerja.
  3. Penggolongan menurut hubungannya dengan produk.
    Dalam hubungannya dengan produk, tenaga kerja digolongkan menjadi tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung.
    Tenaga kerja langsung adalah semua karyawan secara langsung ikut serta dalam proses produksi produk jadi, yang dapat ditelusuri secara langsung pada produk. Upah tenaga kerja langsung dapat diperlakukan sebagai biaya tenaga kerja langsung dan diperhitungkan langsung sebagai unsur biaya produksi.
    Tenaga kerja tidak langsung adalah karyawan yang secara tidak langsung ikut serta dalam proses produk jadi. Upah tenaga kerja tidak langsung ini disebut biaya tenaga kerja tidak langsung dan tetapi tidak secara langsung dibebankan kepada produk melainkan melalui tarif biaya overhead pabrik yang ditentukan dimuka.
Elemen biaya tenaga kerja
  • Gaji dan Upah Reguler
    Gaji dan Upah regular yang biasa diterima tenaga kerja dihitung berdasarkan waktu jam kerja atau unit produksi dikalikan dengan tariff upah yang telah ditentukan. Waktu jam kerja umumnya ditentukan dalam jam kerja / mesin atau hari kerja.
    Akuntansi biaya gaji dan upah dilakukan dalam empat tahap pencatatan berikut ini:
  1. Tahap pertama, berdasarkan kartu hadir karyawan (baik karyawan produksi, pemasaran maupun administrasi dan umum), bagian pembuatan daftar gaji dan upah kemudian membuat daftar gaji dan upah Karyawan. Dari daftar gaji dan upah tersebut kemudian dibuat rekapitulasi gaji dan upah untuk mengelompokkan gaji dan upah tersebut menjadi: gaji dan upah karyawan pabrik, gaji dan upah karyawan administrasi dan umum, serta dan upah karyawan pemasaran. Gaji dan upah karyawan pabrik dirinci lagi ke dalam upah karyawan langsung dan karyawan tak langsung dalam hubungannya dengan produk Atas dasar rekapitulasi gaji dan upah tersebut, Jurnalnya adalah sebagai berikut :
    Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Rp. xxx
    Biaya Overhead Pabrik Rp. xxx Biaya Administrasi & Umum Rp. xxx
    Biaya Pemasaran Rp. xxx
    Gaji dan Upah Rp xxx
  2. Tahap kedua, atas dasar daftar gaji dan upah tersebut Bagian Keuangan membuat bukti kas keluar dan cek untuk pengambilan uang dari bank. Atas dasar bukti kas keluar tersebut, Jurnalnya adalah sebagai berikut :
    Gaji dan Upah Rp. xx
    Utang PPh Karyawan Rp. xx
    Utang Gaji dan Upah Rp. xx
  3. Tahap ketiga, Setelah cek diuangkan di bank, uang gaji dan upah kemudian dimasukkan ke dalam amplop gaji dan upah tiap karyawan. Uang gaji dan upah karyawan kemudian dibayarkan oleh juru bayar kepada tiap karyawan yang berhak. Tiap karyawan menandatangani daftar gaji dan upah sebagai bukti telah diterimanya gaji dan upah mereka setelah tiap karyawan mengambil gaji dan upahnya, atas dasar daftar gaji dan upah yang telah ditandatangani karyawan, Jurnalnya adalah sebagai berikut :
    Utang Gaji dan Upah xx
    Kas xx
  4. Tahap keempat, penyetoran pajak penghasilan (PPh) karyawan ke Kas Negara. Jurnalnya adalah sebagai berikut :
    Utang PPh karyawan xx
    Kas xx
  • Upah Lembur
    Upah lembur diberikan kepada tenaga kerja yang bekerja diluar jam kerja yang telah ditetapkan. Alasan kerja lembur tersebut umumnya adalah untuk mengejar target suatu pekerjaan. Perintah kerja lembur umumnya diberikan oleh pejabat yang berwenang, dan biasanya tariff lembur ditetapkan lebih besar dari tariff jam kerja biasa. jika karyawan bekerja lebih dari 40 jam satu minggu, maka mereka berhak menerima uang lembur dan premi lembur. Misalnya dalam satu minggu seorang karyawan bekerja selama 44 jam dengan tarif upah (dalam jam kerja biasa maupun lembur) Rp600 per jam. Premi lembur dihitung sebesar 50% dari tarif upah. Upah karyawan tersebut dihitung sebagai berikut:
    Jam biasa 40 x Rp600 = Rp24.000
    Lembur 4 x Rp600 = Rp 2.400
    Jumlah upah karyawan tersebut satu minggu = Rp27.600
  • Insentif atau Bonus
    Insentif atau bonus diberikan kepada tenaga kerja yang telah bekerja pada tingkat produktivitas yang lebih tinggi dari yang ditargetkan. Di samping itu pembayaran gaji dan upah kepada tenaga kerja dapat pula berupa tunjangan kesejahteraan sosial tenaga kerja, antara lain tunjangan isteri-anak, tunjangan transportasi, tunjangan kesehatan, asuransi kecelakaan kerja, asuransi kematian, dan tabungan hari tua. Gaji dan upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja meliputi penjumlahan dari gaji / upah, insentif, dan tunjangan dikurangi dengan potongan-potongan. Potongan gaji dan upah umumnya antara lain berupa pajak penghasilan karyawan, premi asuransi yang ditanggung tenaga kerja, iuran pensiun dan angsuran pinjaman karyawan.
  1. Jelaskan Metode Penentuan Harga Pokok Bahan Baku.
Jawab :
Bahan baku adalah bahan pokok atau bahan utama yang diolah dalam proses produksi menjadi produk jadi. Bahan baku dapat diidentifikasikan dengan produk atau pesanan tertentu dan nilainya relatif besar. Biaya yang timbul atau terjadi untuk memperoleh bahan baku dan untuk menempatkannya dalam keadaan siap diolah disebut biaya bahan baku. Harga pokok bahan baku
    terdiri dari harga beli, biaya angkutan, dan biaya-biaya lainnya yang dikeluarkan untuk menyiapkan bahan baku tersebut siap dipakai. Jadi harga pokok bahan baku bukan hanya harga yang tercantum pada faktur pembelian (harga beli). Biaya-biaya lainnya yang biasanya ikut diperhitungkan sebagai biaya bahan baku selain harga beli dan biaya angkutan, antara lain; biaya pesan (order cost), biaya penerimaan, biaya pembongkaran, biaya pemeriksaan, biaya asuransi, dan biaya pergudangan. Pada umumnya, biaya bahan baku dicatat hanya sebesar harga beli menurut faktur pembelian karena biaya-biaya lain yang terjadi selain harga beli sulit diperhitungkan kepada harga pokok bahan baku yang dibeli. Biaya-biaya lain tersebut biasanya diperhitungkan sebagai biaya overhead pabrik.
    Harga bahan baku biasanya berfluktuasi, karena itu antara pembelian yang satu dengan pembelian lainnya sering terdapat perbedaan harga. Akibatnya adalah timbul perbedaan pada harga pokok bahan baku yang ada di gudang meskipun jenisnya sama. Untuk mengatasinya, maka diperlukan berbagai macam metode penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi, antara lain:
  1. Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (First-In, First-Out Method)
    Metode ini menentukan biaya bahan baku dengan anggapan bahwa harga pokok per satuan bahan baku yang pertama masuk ke dalam gudang, digunakan untuk menentukan harga bahan baku yang pertama kali di pakai.
  2. Metode Masuk Terakhir Keluar Pertama (Last-In, First-Out Method)
    Metode LIFO menentukan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi dengan anggapan bahwa harga pokok per satuan bahan baku yang terakhir masuk dalam persediaan di gudang yang dipakai untuk menentukan harga pokok bahan baku yang dipakai pertama kali dalam produksi.
  3. Metode rata-rata bergerak (Moving Average Method)
    Metode ini mengitung harga pokok rata-ratanya dengan cara membagi total harga pokok dengan jumlah satuannya. Setiap kali terjadi pembelian yang harga pokok per satuannya berbeda dengan harga pokok satuan barang yang ada di gudang, harus dilakukan perhitungan harga pokok rata-rata per satuan yang baru.
  4. Metode Identifikasi Khusus (Specific Identification Method)
    Dalam metode ini, setiap jenis bahan baku yang ada di gudang harus diberi tanda pada harga pokok per satuan berapa bahan baku tersebut dibeli. Setiap pembelian bahan baku yang berbeda harga satuannya harus dipisahkan penyimpanannya dan diberi tanda pada harga berapa bahan tersebut dibeli. Kelebihannya adalah tiap-tiap jenis bahan baku yang ada di gudang jelas hargapokoknya sehingga untuk setiap pemakainnya dapat diketahui harga pokoknya secara tepat. Kekurangannya adalah walapun jenis bahan bakunya sama namun berbeda harga pokok per satuannya, maka harus disimpan secara terpisah di gudang.
  1. Jelaskan Pengertian Perusahaan Jasa, Perusahaan dagang, dan Perusahaan manufaktur.
    Jawab :
    1. Perusahaan Jasa
    adalah perusahaan yang kegiatannya menjual atau memberi jasa kepada pihak lain atau masyarakat. Contohnya: bank, asuransi, transportasi, kantor akuntan, bengkel, salon, dan sebagainya. Ciri-ciri perusahaan jasa di antaranya sebagai berikut.
    - Kegiatannya memberi pelayanan jasa kepada masyarakat.
    - Pendapatannya berasal dari hasil penjualan jasa kepada masyarakat.
    - Tidak terdapat perhitungan harga pokok penjualan.
    -Laba atau rugi diperoleh dengan membandingkan besarnya jumlah pendapatan dengan jumlah beban
    1. Perusahaan Dagang
      Perusahaan dagang adalah perusahaan yang usaha utamanya membeli barang dan dijual kembali kepada pihak lain melalui transaksi yang bertujuan untuk mendapatkan laba .
    Ciri-ciri Perusahaan Dagang
    1. Pendapatan utamanya berasal dari penjualan barang dagangan.
    2. Biaya utamanya berasal dari harga pokok barang yang terjual dan biaya usaha lainnya.
    3. Terdapat akun persediaan barang atau barang dagangan.
    4. Tidak merubah barang
    5. Menjual barang lebih tinggi dari harga pembeliannya.
    1. Perusahaan Manufaktur
      Perusahaan Manufaktur adalah perusahaan yang mengubah barang mentah menjadi produk jadi melalui proses produksi kemudian dijual kepada pelanggan.
    Ciri-ciri perusahaan Manufaktur
    1.Kegiatannya memproses barang mentah menjadi produk jadi
    2.Pendapatannya berasal dari penjualan produk
    3.Terdapat Harga pokok Penjualan untuyk menentukan laba/rugi
    4.Biaya produksi terdiri dari Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja, dan Biaya Overhead Pabrik
  2. Jelaskan persediaan yang terdapat pada tiga perusahaan diatas (pada nomor 8)
    Jawab :
    1. Perusahaan Jasa
    Pada perusahaan yang fungsinya menyediakan jasa ini hanya terdapat 1 jenis persediaan yaitu persediaan bahan pembantu atau persediaan habis pakai (office supplies inventory). Misal kertas, bolpoin, steples dll. Pada akhir periode perlu menentukan AJP untuk menentukan nilai persediaan yang akan disajikan dalam neraca.
    2. Perusahaan Dagang
    Didalam perusahaan dagang, ada 2 macam persediaan yaitu persediaan habis pakai dan persediaan untuk dijual (inventory of merchandise). Pada akhir periode juga perlu menentukan AJP untuk menentukan nilai persediaan habis pakai dan persediaan barang dagang yang akan disajikan pada neraca.
    3. Perusahaan Manufaktur/Industri
    Perusahaan manufaktur (manufacturing firm) adalah perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi barang jadi kemudian menjual barang jadi tersebut. Kegiatan khusus dalam perusahaan manufaktur adalah pengolahan bahan baku menjadi barang jadi. Kegiatan ini sering disebut proses produksi.
  1. Sunsunlah Laporan keuangan dilihat dari tiga perusahaan di atas (pada nomor 9).
    Jawab:
    1. Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
PT. TEGUH JAYA
Neraca Saldo (Trial Balance)
Per 31 Desember 2012
NO
PERKIRAAN
DEBIT
KREDIT
111
Kas
Rp. XXX
112
Piutang Usaha
Rp. XXX
113
Perlengkapan
Rp. XXX
114
Iklan dibayar dimuka
Rp. XXX
121
Peralatan
Rp. XXX
211
Utang Usaha
Rp. XXX
311
Modal
Rp. XXX
312
Prive
Rp. XXX
411
Pendapatan jasa
Rp. XXX
511
Beban Gaji
Rp. XXX
512
Beban iklan
Rp. XXX
513
Beban Listrik, Air & Telepon
Rp. XXX
514
Beban Perlengkapan
Rp. XXX
515
Beban Lain - Lain
Rp. XXX
Laporan Perubahan Modal
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012
MODAL
Laba Bersih Rp. XXX
Prive (Rp. XXX)
PENAMBAHAN MODAL
MODAL AKHIR
Rp. XXX
Rp. XXX
Rp. XXX
NERACA
Per 31 Desember 2012
AKTIVA
AKTIVA LANCAR :
Kas Rp. XXX
Piutang Usaha Rp. XXX
Perlengkapan
Iklan di bayar di muka Rp. XXX
Jumlah Rp. XXX
AKTIVA TETAP
Peralatan Rp. XXX
Jumlah Rp. XXX
TOTAL AKTIVA Rp. XXX
PASSIVA
UTANG LANCAR :
Utang Usaha Rp . XXX
Jumlah Rp. XXX
MODAL PEMILIK :
Modal Rp. XXX
Jumlah Rp. XXX
TOTAL PASSIVA Rp. XXX
  1. Laporan Keuangan Perusahaan Dagang
PD. TEGUH JAYA
NERACA
PER 31 DESEMBER 2007
    AKTIVA
    AKTIVA LANCAR :
    Kas Rp. XXX
    Piutang Usaha Rp. XXX
    Persediaan Barang Dagang Rp. XXX
    Perlengkapa
    Asuransi di bayar di muka Rp. XXX Jumlah Rp. XXX
    AKTIVA TETAP
    Peralatan Rp. XXX
    Jumlah Rp. XXX
    TOTAL AKTIVA Rp. XXX
    PASSIVA
    UTANG LANCAR :
    Utang Dagang Rp. XXX
    Utang Gaji Rp .XXX
    Jumlah Rp. XXX
    MODAL PEMILIK :
    Modal Rp. XXX
    Jumlah Rp. XXX
    TOTAL PASSIVA Rp. XXX
    3. Laporan Keuangan Perusahaan Dagang dan Laporan Perusahaan Manufaktur
    PT. TEGUH JAYA
    LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
    31 DESEMBER 2012
    Persediaan Barang Dalam Proses (BDP awal) Rp. XXX
    BAHAN BAKU
    Persediaan bahan Baku (Awal) Rp. XXX
    Pembelian Bahan Baku Rp. XXX
    Ongkos Angkut Rp. XXX
    Retur Pembelia (Rp. XXX)+
        Total Pembelian Bahan Baku Rp. XXX+
            Persediaan Bahan Baku yang tersedia di Produksi Rp. XXX
            Persediaan Bahan Baku (Akhir) Rp. XXX_
            Total Biaya Bahan Baku Rp. XXX
            BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG Rp. XXX
            BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP)
                Upah tidak Langsung Rp. XXX
                Biaya Perbaikan dan Pemeliharaan Pabrik Rp. XXX
                Biaya Penyusutan Mesin Rp. XXX
                Biaya Listrik, air di pabrik Rp. XXX
                Biaya Asuransi bagian Produksi Rp. XXX
                Biaya Rupa – Rupa Overhead Pabrik Rp. XXX
                TOTAL BIAYA OVERHEAD PABRIK Rp. XXX
    Total biaya Produksi Tahun ini Rp. XXX+
    Total Biaya BDP Rp. XXX
    Persediaan Barang dalam Prose (BPD akhir) Rp. XXX_
    HARGA POKOK PRODUKSI Rp. XXX
PT. TEGUH JAYA
LAPORAN LABA-RUGI
31 DESEMBER 2012
PENJUALAN Rp. XXX
Retur dan Potongan Penjualan Rp. XXX +
Penjualan Bersih Rp. XXX
Harga Pokok Penjualan
Persediaan Barang Jadi (Awal) Rp. XXX
Harga Pokok Produksi Rp. XXX+
Barang Tersedia Untuk di jual Rp. XXX
Persediaan barang Jadi (Akhir) Rp. XXX_
Harga Pokok Penjualan Rp. XXX_
Laba Kotor Rp. XXX
BIAYA – BIAYA OPERASIONAL
Biaya Penjualan :
Biaya Gaji Bagian penjualan Rp. XXX
Biaya Komisi Rp. XXX
Biaya Iklan Rp. XXX
Biaya Pengangkutan Rp. XXX
Biaya Rupa- Rupa Bagian penjualan Rp. XXX
Total Biaya Penjualan Rp. XXX
Biaya Administrasi dan Umum
Biaya Perlengkapan Kantor Rp. XXX
Biaya Asuransi bagian adm&Umum Rp. XXX
Biaya Listrik & Telepon Rp. XXX
Biaya Penyusutan Bangunan Rp. XXX
Biaya Penyusutan Peralatan kantor Rp. XXX
Total Biaya Administrasi dan Umum Rp. XXX+
TOTAL BIAYA OPERASIONAL Rp. XXX_
LABA BERSIH Rp. XXX
PT. TEGUH JAYA
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
31 DESEMBER 2012
LABA DITAHAN Rp. XXX
LABA BERSIH Rp. XXX+
Rp. XXX
DEVIDEN YANG DIUMUMKAN
SAHAM PREFEREN Rp. XXX
SAHAM BIASA Rp. XXX+
TOTAL DEVIDEN YANG DI UMUMKAN Rp. XXX_
LABA DITAHAN AKHIR Rp. XXX
PT. TEGUH JAYA
NERACA
31 DESEMBER 2012
AKTIVA LANCAR
Kas
Surat berharga
Piutang Dagang
Wesel Tagih
Perlengkapan
Sewa Dibayar di muka
Persediaan Bahan Baku
Persediaan Barang Dalam Proses
Persediaan Barang Jadi
AKTIVA TETAP
Tanah
Bangunan
Akm. Penyusutan Bangunan
Perlatan
Akm. Penyusutan Peralatan
Mesin
Akm. Penyusutan Mesin
TOTAL AKTIVA
Rp. XXX
Rp. XXX
Rp. XXX
Rp. XXX
Rp. XXX
Rp. XXX
Rp. XXX
Rp. XXX
Rp. XXX
Rp. XXX
Rp. XXX
(Rp. XXX)
Rp. XXX
(Rp. XXX)
Rp. XXX
(Rp. XXX)+
Rp. XXX
KEWAJIBAN LANCAR
Utang Dagang
Utang Pajak
Utang Gaji
Utang Sewa
Utang Listrik
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Utang Bank
Utang Obligasi
Utang Hipotek
Total Kewajiban
MODAL
Modal Saham
Laba Ditahan
Total Modal
Total Passiva (Kewajiban + Modal)
Rp. XXX
Rp. XXX
Rp. XXX
Rp. XXX
Rp. XXX
Rp. XXX
Rp. XXX+
Rp. XXX
Rp. XXX
Rp. XXX
Rp. XXX
Rp. XXX
Sumber : idarniharefa.blogspot.co.id

0 comments:

Post a Comment