Tuesday, June 22, 2021

Akuntansi Perusahaan Dagang

Materi Akuntansi perusahaan Dagang

Berbeda dengan perusahaan jasa, perusahaan perdagangan adalah perusahaan yang membeli barang untuk tujuan menjualnya kembali tanpa mengubah bentuk atau sifat barang secara berarti.
Barang ini dapat berupa barang konsumsi atau barang produksi dan bahan baku untuk produksi. Jadi kegiatan perusahaan terutama adalah pembelian dan penjualan barang berwujud dengan spesifikasi (berat, volume, atau ukuran fisik lainnya) yang jelas. Adanya barang berwujud fisik inilah yang membedakan perusahaan dagang dengan perusahaan jasa khususnya dalam akuntansinya 

Pembahasan perusahaan dagang menjadi khusus karena adanya barang dagangan yang menimbulkan pos beban operasi yang disebut sebagai harga pokok penjualan (cost of good sold) dan biasanya beban ini merupakan porsi yang cukup besar dibandingkan dengan seluruh beban yang terjadi.

Transaksi – transaksi Khusus Perusahaan Dagang

  1. Penjualan
Akun penjualan digunakan untuk mencatat jumlah nominal pendapatan yang diperoleh perusahaan khusus yang berasal dari penjualan barang yang biasanya besarnya sama dengan kuantitas dikalikan dengan harga jual atau jumlah nominal yang difakturkan. Karena sifatnya sebagai pendapatan, akun ini akan di kredit bila bertambah dan di debet bila berkurang.
  • Penjualan tunai (cash sales)
Penjualan tunai adalah penjualan barang dagangan dengan menerima pembayaran kas/cash secara langsung dari pelanggan pada saat terjadinya penjualan
Contoh: 1
PT Hijau Daun menjaul barang dagangan Rp.10.000.000 secara tunai kepada toko Permata Hati. Jurnal yang dibuat perusahaan adalah:
Tanggal Keterangan P/R Debet Kredit
  KasPenjualan   Rp.10.000.000
 

Rp.10.000.000
  • Penjualan kredit
Penjualan kredit adalah penjualan barang dagangan dengan kesepakatan antara pembeli dan penjual pada sat transaksi, yaitu pembayaran akan dilakukan pada waktu yang akan datang.
Contoh 2
PT Hijau Daun menjual barang dagangan Rp.10.000.000 secara kredit kepada toko Permata Hati dengan termin 2/10, n/30
Tanggal Keterangan P/R Debet Kredit
  Piutang DagangPenjualan   Rp.10.000.000  Rp.10.000.000

  • Potongan Penjualan
Untuk mendorong pelanggan membayar dalam waktu tidak terlalu lama, perusahaan biasanya menawarkan potongan khusus untuk pelanggan yang membayar periode potongan (doscount period) tertentu. 

Tawaran potongan diberikan dalam bentuk termin atau syarat penjualan (sales terms) yang dinyatakan dalam notasi 2/10,n/30, yang berarti potongan harga 2% dr harga faktur diberikan pembayaran dalam tempo 10 hari sejak tanggal faktur dan sesudah periode tersebtu pembayaran harus dilakukan secara penuh (nominal) dengan batas waktu sampai 30 hari sejak tanggal faktur.  Potongan penjualan ini sifatnya mengurangi pendapatan, oleh karena itu akan di debet bila bertambah atau timbul

Contoh 3
Catatan yang dibuat perusahaan pada saat toko Permata Hati melunasi hutangnya (contoh 2) dalam periode potongan adalah sebagai berikut
Tanggal Keterangan P/R Debet Kredit
  KasPotongan Penjualan
Piutang dagang
  Rp.9.800.000Rp.200.000


Rp.10.000.000
Potongan penjualan = 2% x Rp.10.000.000 = Rp.200.000
  • Retur dan keringanan Harga Penjualan (sales Return)
Untuk menjaga hubungan baik dengan para pelanggan perusahaan biasanya memberi kelonggaran kepada pelanggan untuk mengembalikan barang yang rusak, cacat, salah pesan atau sebab lain. Jumlah nominal barang yang dikembalikan atau kerugian yang diberikan perusahaan pada prinsipnya mengurangi jumlah penjualan. Untuk kepentingan menajemen jumlah ini ditampung (didebet) dalam akun “retur penjualan”. Dalam laporan Rugi Laba, jumlah ini merupakan pengurangan (kontra) pos penjualan.

Contoh 4
Return penjualan barang dagangan dari transaksi penjualan kredit toko Permata Hati mengembalikan barang yang telah dibelinya (contoh 2) karena barang yang diterimanya cacat maka jurnalnya adalah sebagai berikut.
Tanggal Keterangan P/R Debet Kredit
   Retur Penjualan
Piutang dagang
  Rp.10.000.000  Rp.10.000.000

Contoh 5
Retur penjualan barang dagangan dari penjualan tunai
Tanggal Keterangan P/R Debet Kredit
  Retur PenjualanKas   Rp.10.000.000 Rp.10.000.000

  1. Pembelian
Dalam perusahaan dagang, berkaitan dengan pembelian, ada isitelah “harga pokok penjualan”. Yang dimaksud dengan harga pokok penjualan adalah jumlah rupiah yang dikeluarkan perusahaan dan beban-beban lain yang diperhitungkan untuk memperoleh barang sampai barang itu siap dijual. Jadi, beban ini termasuk beban pembelian, beban pengangkutan barang,  dan beban lain lain yang melekat pada barang yang akan dijual. Semua beban tadi ditampung  dalam akun “ harga pokok penjualan” tetapi umumnya, untuk kepentingan manajemen beban itu ditampung dalam akun akun pembelian.
Akun pembelian (purchases) ini digunakan untuk mencatat jumlah rupiah yang dibayarkan atau dikeluarkan untuk pembelian barang yang sesuai dengan jumalh rupiah yang difakturkan. Jumlah ini biasanya adalah kuantitas dikalikan harga beli. Karena sifatnya sebagai penambah harga pokok barang terjual, akun ini akan didebet bila bertambah.
  • Pembelian Tunai
Pembelian tunai adalah pembelian barang dagangn yang dilakukan dengan cara dibayar langsung dengan kas/setara kas pada saat transaksi.
Contoh 6
  1. Hijau Daun membeli barang dagangan dari PT Hijau Tua, perusahaan pemasok sebesar Rp.20.000.000
Jurnal yang dibuat perusahaan adalah sebagai berikut:
Tanggal Keterangan P/R Debet Kredit
  PembelianKas   Rp.20.000.000 Rp.20.000.000

  • Pembelian Kredit
Pembelian kredit adalah pembelian barang dagangan yang disertai komitmen untuk membayar tunai diwaktu yang akan datang.
Contoh 7
PT Daun Hijau membeli barang dagangan dari PT Hijau Tua, perusahaan pemasok sebesar Rp.20.000.000 dengan syarat kredit 2/10, n/30
Jurnal yang dibuat perusahaan adalah sebagai berikut:
Tanggal Keterangan P/R Debet Kredit
  PembelianUtang dagang   Rp.20.000.000 Rp.20.000.000
  • Potongan Pembelian (Purchases discount)
Penjelasan tentang pembelian tidak berbeda degan penjelasan potongan diatas. Potongan pembelian adalah potongan penjualan dipandang dari sudut pembeli. Akun ini merupakan kontra akun pembelian.
Contoh 8
Pembayaran utang dagang dalam periode potongan pembelian PT. Hijau Daun melunasi pembelian barang dagangan (contoh 7) pada periode potongan pembelian
Jurnal yang dibuat perusahaan adalah sebagai berikut:
Tanggal Keterangan P/R Debet Kredit
  Utang dagangPotongan pembelian
Kas
  Rp.20.000.000 Rp.400.000
Rp.19.600.000
Potongan penjualan = 2% x Rp.2000.000 =Rp.400.000
  • Retur dan Keringanan Pembelian (Purchase return)
Retur dan keringanan pembelian ini tidak berbeda dengan retur dan keringan penjualan, kecuali bahwa retur dan keringan disini adalah dipandang dari sudut pembeli
Contoh 9
Retur pembelian barang dagang dari transaksi pembelian kredit PT Hijau Daun mengembalikan barang yang telah dibelinya (contoh 7) karena yang diterimanya cacat.
Jurnal yang dibuat oleh perusahaan sebagai berikut
Tanggal Keterangan P/R Debet Kredit
  Utang dagangRetur pembelian   Rp.20.000.000 Rp.20.000.000

Contoh 10
Retur pembelian barang dagang dari transaksi pembelian tunai PT Hijau Daun mengembalikan barang yang telah dibelinya secara tunai (contoh 6) karena barang yang diterimanya cacat
Jurnal yang dibuat oleh perusahaan adalah sebagai berikut:
Tanggal Keterangan P/R Debet Kredit
  KasRetur pembelian   Rp.20.000.000 Rp.20.000.000

  • Beban Pengangkutan Pembelian
Sifat pengeluaran ini akan menambah harga pokok barang terjual sehingga akan didebet kalau bertambah
Ada dua jenis syarat pengangkutan barang dagangan yaitu sebagai berikut:
  1. Beban angkut ditanggung oleh penjual (FOB Destination), Hak milik barang dagangan baru berpindah tangan kepada pembeli setelah barang dagangan sampai digudang pembeli. Dengan demikian beban pengangkutan akan dibayar oleh penjual
  2. Beban angkut ditanggung olehpembeli (FOB shipping Point), Hak milik barang dagangan berpindah tangan kepada pembeli begitu barang dagangan akan dikirimkan oleh penjual sehingga beban pengangkutan akan dibayar oleh pembeli.
Apabila digunakan metode FOB shipping point, beban pengangkutan dibayarkan terlebih dahulu oleh penjual, maka utang pembelian bertambah
Contoh 11
FOB shipping point dibayarkan oleh penjual PT Hijau Daun membeli barang dagangan Rp.20.000.000 secara kredit dari PT Hijau Tua dengan syarat FOB shipping point, dengan beban pengangkutan Rp.200.000
Jurnal yang dibuat oleh perusahaan adalah sebagai berikut
Tanggal Keterangan P/R Debet Kredit
  Beban PembelianBeban Kirim
Utang dagang

  Rp.20.000.000Rp.200.000


 Rp.20.200.000

Saat pelunasan utang dagang
Tanggal Keterangan P/R Debet Kredit
  Utang dagangKas   Rp.20.200.000 Rp.20.200.000

  1. Piutang Dagang & Utang Dagang
Dalam perusahaan perdagangan, piutang usaha biasa disebut piutang dagang, demikian juga dengan utang usaha, biasa disebut dengan utang dagang
  1. Beban Penjualan Serta Beban Administrasi Dan Umum
Beban penjualan merupakan beban beban yang berkaitan langsung dengan proses penjualan barang dagangan. Misalnya beban ikal, beban angkutan pengiriman barng, gai dan komisi pegawai penjualan, sedangkan beban beban yang tidak langsung berkaitan dengan kegiatan penjualan, seperti beban listrik dan air, gaji pegawai administrasi, dan beban penyusutan bangunan termasuk dalam beban administrasi dan umum
  1. Laporan Laba –Rugi
Terdapat perbedaan antara laporan laba rugi antara perusahaan jasa dan perusahaan dagang, perbedaan tersebut dapat terlihat pada laporan laba rugi dibawah ini:
pengertian dan contoh akuntansi perusahaan dagang
contoh soal dan jawaban akuntansi perusahaan jasa
Perhitungan harga pokok penjualan (cost of goods sold) untuk perusahaan dagang isalah sebagai berikut:
akuntansi perusahaan dagang pdf

Akuntansi untuk Persediaan Barang Dagangan
Ada dua macam sistem pencatatan persediaan barang seperti dibawah ini:
  1. Sistem periodek (fisik), yaitu suatu sistem persediaan barang dagangan yang harga pokok barang yang terjual tidak dapat langsung diketahui setiap saat setelah dilakukan penjualan, tetapi baru dapat dilakukan perhitungan secara fisik.
  2. Sistem perpetual, yaitu sistem pencatatan persediaan barang dagangan dengan cara mengikuti pergerakan jumlah persediaan pada setiap transaksi penjualan sehingga setiap saat dapat diketahui secara langsung jumlah persediaan barang dagangan
Perbedaan pencatatan atas transaksi – transaksi antara sistem periodik dan sistem perpetual adalah sebagai berikut:
siklus akuntansi perusahaan dagang
Contoh
  • 1 januari 2001 persediaan awal                                             35.000.000
  • 12 Maret 2001 pembelian secara kredit                               15.000.000
  • 28 September 2001 penjualan secara kredit                       40.000.000
  • 31 Desember 2001 persediaan akhir                                    25.000.000
Jurnal yang dibuat berkaitan dengan transaksi transaksi diatas adalah sebagai berikut
rumus akuntansi perusahaan dagang
Pelaporan harga pokok penjualan pada perhitungan laba rugi akan tampak sebagai berikut:
Harga pokok penjualanPersedian barang dagang awal periode
Pembelian
Barang tersedia untuk dijual
Persedian barang akhir periode
Harga pokok penjualan
 Rp.35.000.000
Rp.15.000.000
Rp.50.000.000
Rp.25.000.000
Rp.25.000.000
Dari contoh diatas, apabila digunakan sistem perpetual untuk persedian barang dagangan, akun pembelian, akun retur pembelian, dan akun potongan  pembelian tidak digunakan, tetapi hanya digunakan satu akun, yaitu akun persedian barang dagang. Berkaitan dengan penentuan harga pokok persedian terdapat tiga macam metode yaitu,
  1. FIFO, (first in first out), barang yang masuk pertama akan keluar pertama
  2. LIFO (last in first out), barang yang masuk terakhir akan keluar pertama kali
  3. Avarage, rata – rata
Ilustrasi
Tanggal keterangan Unit Harga beli Harga Jual
01/01/2000 Persediaan awal 10 20.000
14/01/2000 Penjualan 7 27.000
12/03/2000 Pembelian 8 21.000
28/09/2000 Penjualan 4 28.000
12/10/2000 Penjualan 2 29.000
18/10/2000 Pembelian 10 22.000

Penentuan Harga Pokok Persedian
1.a Periodik _FIFO
Jumlah unit persediaan akhir = total persediaan barang – Total unit barang terjual
= 28 unit – 13 unit
= 15 unit.
Nilai persedian akhir = Total nilai persedian barang – Total nilai barang terjual
= (10 x Rp.22.000) + (5 x Rp.21.000)
= Rp.325.000
Harga Pokok Penjualan = Total persedian barang – Total nilai persedian akhir
= (10 x Rp.20.000) + (8 x 21.000) + (10 x 22.000) – Rp.325.000
= Rp.263.000
Perhitungan laba rugi
Penjualan ( 7 x Rp.27.000) + (4 x 28.000) + (2 x Rp.29.000) = Rp.359.000
Harga Pokok Penjualan                                                                                    = Rp.263.000
Laba                                                                                                          =Rp.96.000

1.b Periodik LIFO
Jumlah unit persedian akhir 28 unit – 13 unit                       = 15 unit
Nilai persedian akhir = (10 Rp.20.000) = 5 x Rp.21.000       = 305.000
Harga Pokok Penjualan =
(10 x Rp.20.000) (8 x Rp.21.000) + (10  x Rp.22.000) – Rp.305.000 = Rp.283.000

Perhitungan Laba Rugi:
Penjualan (7 x Rp.27.000) + (4 x Rp.28.000) – 305.000     = Rp.359.000
Harga Pokok Penjualan =                                                          = Rp.283.000
Laba                                                                                               = Rp.76.000

1.c Periodik Rata-rata
Harga rata rata/ unit = Total nilai persedian + Jumlah total unit persediaan
= (10 x Rp.20.000) + (8 x Rp.21.000) + (10 x 22.000) ÷ 28
= Rp.21.000
Harga Pokok Penjualan = Total nilai persediaan barang – Total nilai persediaan akhir
= (10 x Rp.20.000) + (8 x Rp.21.000) + (10 x 22.000) – Rp.305.000
= Rp.273.000
Perhitungan Laba rugi
Penjualan (7 x Rp.27.000) + (4 x Rp.28.000) + (2 x Rp.29.000) = Rp.359.000
Harga Pokok Penjualan                                                                                         = Rp.273.000
Laba                                                                                                               = Rp.86.0000

2.a Perpetual _ FIFO
Tanggal Persediaan Harga Pokok Penjualan Persediaan
Unit Harga Pokok/unit Total harga Unit Harga Pokok/unit Total harga Unit Harga Pokok/unit Total harga
1/1             10 20.000 200.000
5/5       7 20.000 140.000 3 20.000 60.000
15/8 8 21.000 168.000       38 20.00021.000 60.000168.000
21/9       31 20.00021.000 60.00021.000  7  21.000  168.000
22/10       2 21.000 42.000 5 21.000 105.000
30/11 10 22.000 220.000       32
10
20.00021.000
22.000
60.00042.000
220.000
  18   388.000 13   266.000 15   322.000
2.b Perpetual _ LIFO
Tanggal Persediaan Harga Pokok Penjualan Persediaan
Unit Harga Pokok/unit Total harga Unit Harga Pokok/unit Total harga Unit Harga Pokok/unit Total harga
1/1             10 20.000 200.000
5/5       7 20.000 140.000 3 20.000 60.000
15/8 8 21.000 168.000       38 20.00021.000 60.000168.000
21/9       4 21.000 84.000 34 20.00021.000 60.00084.000
22/10       2 21.000 42.000 32 20.00021.000 60.00042.000
30/11 10 22.000 220.000       32
10
20.00021.000
22.000
60.00042.000
220.000
  18   388.000 13   266.000 15   322.000
Bentuk penentuan Harga Pokok Penjualan sebagai berikut:
pengertian akuntansi perusahaan dagang
Kas (cash) Rp.14.000
Piutang Usah (account receivable) Rp.27.000
Persedian barang dagangan (merchandise inventory Rp.27.500
Asuransi dibayar dimuka (prepaid insurance) Rp.1800
Peralatan toko (store equipment) Rp.42.000
Akumulasi penyusutan peralatan toko Rp.9000
Utang usaha (account payble) Rp.31.200
Modal Hendry (Hendry Capital) Rp.50.300
Penjualan (sales) Rp.238.500
Retur penjualan (sales return) Rp.4.600  
Potongan penjualan (sales discount) Rp.3.900  
Pembelian (purchases) Rp.172.000  
Beban angkut (freight in) Rp.5.000  
Retur pembelian (purchase return) Rp.1.200
Potongan pembelian (purchase re discount) Rp.1.200
Beban gaji (salary expense) Rp.27.700
Beban penunjang (utilities expense) Rp.6.100
     
Total Rp.332.200 Rp.332.200
Data untuk penyusutan akhir tahun 2000 adalah sebagai berikut
  • Persedian yang masih ada diperusahaan pada akhir tahun ialah Rp.38.600, perusahaan menerapkan sistem periodik
  • Penyusutan atas peralatan toko per tahun Rp.3.000
  • Asuransi yang telah terpakai sebesar Rp.800
Diminta
  1. Susunlah jurnal penyesuaian dan kerja kerja sepuluh kolom
  2. Susunlah laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan neraca
  3. Susunlah jurnal penutup
Jurnal penyesuaian yang harus dibuat adalah sebagai berikut:
Tanggal Keterangan P/R Debet Kredit
Des.31 1). Ikhtisar laba rugiPersedian barang dgngan   Rp.27.500 Rp.27.500
  Persedian barang daganganIkhtisar laba rugi   Rp.38.600 Rp.38.600
  2). Beban penyusutanAkum. penyusutan   Rp.3000 Rp.3000
  3). Beban asuransiAsuransi dibayar dimuka   Rp.800 Rp.800
Kertas kerja untuk “Metro Enterprise” adalah sebagai berikut:
Akun-akun Neraca saldo Penyesuaian Neraca saldo disesuaikan Laba Rugi Neraca
Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit
Kas 14.000       14.000       14.000  
Piutang usaha 27.600       27.600       27.600  
Persedian barang dgngn 27.500   38.600 27.500 38.600       38.600  
Asuransi dibayar dimuka 1800     800 1000       1000  
Peralatan toko 42.000       42.000       42.000  
Akumpenyusutan peralatan toko   9000   3000   12.000       12.000
Utang usaha   31.200       31.200       31.200
Modal Hendry   50.300       50.300       50.300
Penjualan   238.500       238.500   238.500    
Retur penjualan 4.600       4.600   4.600      
Potongan penj- 3.900       3.900   3.900      
Pembelian 172.000       172.000   172.000      
Beban angkut 5.000       5.000   5.000      
Retur pembelian   1.200       1.200   1.200    
Potongan pembelian   2.000       2.000   2.000    
Beban gaji 27.700       27.700   27.700      
Beban penunjang 6.100       6.100   6.100      
Ikhtisar laba rugi     27.500 38.600 27.500 38.600 27.500 38.600    
Beban asuransi     800   800   800      
Beban pnyusutan prltan toko     3000   3000   3000      
  332.200 332.200 69.900 69.900 373.800 373.800 250.600 280.300 123.200 93.500
Laba bersih             29.700     29.700
Total             280.300 280.300 123.200 123.200
Dari data kertas kerja yang disusun dapat dibuat laporan keuangan sebagai berikut
materi akuntansi perusahaan dagang
contoh akuntansi perusahaan dagang
soal akuntansi perusahaan dagang dan penyelesaiannya
jurnal akuntansi perusahaan dagang
Sumber : cekkembali.com
http://belajar-cara-membuat-website.blogspot.co.id

0 comments:

Post a Comment