Tuesday, April 6, 2021

Buku Besar (General Ledger)

Buku besar (general ledger) merupakan suatu alat atau buku yang digunakan sebagai tempat untuk perpindahan akun atau rekening yang berasal dari jurnal yang nantinya akan dipakai untuk membuat laporan keuangan.

Kalian tentunya sudah mengetahui kalau laporan keuangan harus disajikan secara ringkas dari berbagai transaksi keuangan yang terjadi selama suatu periode tertentu.
Untuk bisa menyajikan informasi dalam bentuk laporan keuangan, maka masing – masing transaksi keuangan harus:
  1. Dikelompokkan
  2. Digolongkan
  3. Diklasifikasikan
  4. Diringkas
Oleh karena itu, setiap transaksi yang terjadi dicatat dalam buku jurnal.
Kemudian catatan yang ada di dalam buku jurnal akan dipindahkan atau diposting ke dalam rekening atau akun yang sesuai.
Nah, untuk lebih memahami tentang buku besar mari simak pembahasan dalam artikel ini.
  •  

Pengertian Buku Besar

Buku besar (general ledger) adalah sekumpulan dari berbagai akun / rekening / perkiraan yang dipakai untuk menyusun laporan keuangan.
Ade Firmansyah
“Buku besar adalah kumpulan dari berbagai akun yang digunakan untuk meringkas transaksi yang sudah dicatat dalam jurnal umum.”
Gito Brahmana
“Buku besar adalah tahap pencatatan terakhir dalam akuntansi yang menampung ringkasan data yang sudah dikelompokan yang bersumber dari jurnal.”
Perlu diketahui bahwa banyaknya jumlah akun atau rekening yang ada di dalam buku besar ini berbeda – beda pada setiap perusahaan.
Hal tersebut dikarenakan sistem akuntansi yang dipakai oleh perusahaan, jenis kegiatan perusahaan, bentuk perusahaan, dan volume transaksi yang terjadi.
Proses pemindahan atau pencatatan data / informasi yang berasal dari jurnal disebut dengan posting.
Akun yang terdapat di dalam general ledger ini bisa dikategorikan atau digolongkan menjadi 2, yaitu sebagai berikut.
  1. Akun rill (real account), adalah setiap akun yang terdapat di dalam laporan posisi keuangan, yaitu akun yang termasuk kategori aktiva, kewajiban, dan modal.
  2. Akun nominal (nominal account), adalah setiap akun yang terdapat di dalam laporan laba rugi, yaitu akun yang masuk kategori pendapatan dan beban.

Fungsi Buku Besar

Berikut ini merupakan beberapa fungsi dari buku besar yaitu.
  1. Alat yang dapat digunakan untuk meringkas data setiap transaksi yang sudah dicatat dalam jurnal, baik jurnal umum atau pun jurnal khusus.
  2. Alat yang digunakan untuk menggolongkan data keuangan.
  3. Alat yang digunakan untuk mengetahui jumlah atau kondisi dari suatu akun yang sesungguhnya, apakah terdapat perbedaan atau tidak.
  4. Alat yang dapat digunakan untuk memantau history dari suatu akun.
  5. Dapat digunakan sebagai dasar penggolongan transaksi yang ada atau sudah dicatat dalam jurnal.
  6. Sebagai salah satu tahapan atau bahan yang dipakai dalam proses penyusunan laporan keuangan.

Tujuan Buku Besar

Terdapat beberapa tujuan dalam pembuatan buku besar, diantaranya sebagai berikut.
  1. Mencatat seluruh transaksi dengan ukuran dan benar.
  2. Menjumlahkan dan atau mengurangi akun sesuai dengan history transaksi.
  3. Memvalidasi jumlah akun atau rekening.
  4. Memberikan informasi mengenai rekam jejak atau history dari suatu akun.
  5. Menghasilkan laporan keuangan yang bisa dipercaya dan juga tepat waktu untuk setiap periode.

Bentuk Buku Besar

Terdapat 2 bentuk general ledger yaitu sebagai berikut.

1. Bentuk Skontro / Horizontal / Akun T

Buku besar dengan bentuk skontro ini adalah bentuk yang paling sederhana.
Dalam bentuk ini sisi kiri dipakai untuk mencatat saldo yang bersaldo debet. Sedangkan untuk sisi yang bagian kanan dipakai untuk mencatat saldo akun yang bersaldo debet.
Kemudian untuk bagian atas digunakan untuk mencatat nama dan nomor akun.
General ledger dalam bentuk ini pada praktek nya jarang untuk digunakan. Hal tersebut dikarenakan saldo masing – masing akun tidak dapat diketahui setiap waktu.
Saldo tersebut hanya bisa diketahui ketika akan memasukkan saldo setiap akun ke neraca saldo atau dengan kata lain hanya bisa diketahui pada saat akhir periode.
Berikut merupakan general ledger bentuk skontro.
bentuk skontro atau bentuk T
bentuk skontro atau bentuk T

2. Bentuk Stafel / Vertikal / Balance Column Account

Bentuk stafel ini terdiri dari beberapa kolom yang meliputi kolom tanggal, keterangan, dan referensi.
Serta kolom untuk pemindahan atau posting sisi debet. Kemudian kolom untuk posting sisi kredit.
Selanjutnya kolom untuk menunjukan saldo akun atau rekening di sisi debet dan kredit.
Pada umumnya bentuk stafel ini cukup banyak digunakan, hal tersebut dikarenakan saldo untuk masing – masing akun dapat diketahui setiap waktu.
Bentuk stafel ini sedikit berbeda dengan bentuk skontro, perbedaan utamanya diantaranya adalah sebagai berikut.
  1. Posisi kolom kredit dan juga debet yang tidak berlawanan, namun berdampingan.
  2. Adanya kolom yang berfungsi untuk mencatat saldo pada setiap akun nya. Dengan adanya kolom untuk mencatat saldo akun tersebut, maka saldo akun bisa diketahui atau ditentukan pada setiap terjadi transaksi. Oleh karena itu saldo pada masing – masing akun dapat dengan mudah diketahui setiap waktu.
Berikut merupakan general ledger bentuk stafel.
bentuk stafel

Cara Posting / Pencatatan Buku Besar

Posting adalah proses pemindahbukuan informasi atau data akuntansi dari buku jurnal atau neraca saldo awal periode ke buku besar.
Proses ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran pengaruh transaksi yang terjadi terhadap setiap akun aktiva, kewajiban dan ekuitas.
Pada setiap akhir periode, jumlah saldo dari masing – masing akun harus diringkas untuk dasar penyusunan neraca saldo dan laporan keuangan. Berikut merupakan cara melakukan posting.
  1. Mencatat saldo awal yang berasal dari informasi atau data neraca saldo awal periode. Akun yang dicatat di sisi kredit pada neraca saldo awal periode, akan dicatat pula di sisi kredit di dalam buku besar sebagai saldo awal. Begitu pun sebaliknya untuk akun yang berada di sisi debet pada neraca saldo awal akan dicatat di sisi debet pada buku besar.
  2. Mencatat tanggal terjadinya transaksi yang berasal dari tanggal transaksi yang ada di buku jurnal.
  3. Mencatat keterangan yang berasal dari buku jurnal ke kolom keterangan yang ada di buku besar.
  4. Mencatat jumlah debit atau kredit yang berasal dari buku jurnal ke kolom debit atau kredit di buku besar.
  5. Mencatat nomor halaman buku jurnal ke dalam kolom Ref (referensi).
  6. Apabila akun dalam jurnal sudah dibukukan ke dalam akun buku besar, maka di dalam kolom Ref buku jurnal dicatat nomor akun yang bersangkutan.
  7. Apabila menggunakan akun buku besar bentuk stafel, maka carilah jumlah saldo nya. Yaitu dengan cara membandingkan antara jumlah saldo yang ada. Pencatatan di debet akan menambah saldo debet, dan pencatatan di kredit akan menambah saldo kredit.
Berikut merupakan proses posting atau pemindahbukuan dari suatu jurnal ke buku besar yang berbentuk stafel.
posting dari neraca saldo awal
posting dari jurnal
Sumber :mastahbisnis.com
http://belajar-cara-membuat-website.blogspot.co.id

0 comments:

Post a Comment