A. AYAT JURNAL PENYESUAIAN
Ayat Jurnal Penyesuaian atau yang biasa disingkat dengan AJP adalah
jurnal yang dibuat pada akhir periode yang mana bertujuan untuk
menyesuaikan saldo – saldo perkiraan/ akun – akun baik itu akun riil
(harta, kewajiban, modal) maupun akun nominal (pendapatan dan beban)
agar kiranya menunjukkan keadaan yang sebenarnya.
Ayat jurnal
penyesuaian dibuat sebelum membuat kertas kerja (worksheet) dan juga Laporan Keuangan.
Pencatatan jurnal penyesuaian dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
- Deferal : Penangguhan pengakuan pendapatan dan beban yang dicatat dalam akun.
- Akrual : Pengakuan atas pendapatan dan beban yang belum dicatat dalam akun.
- PERSEDIAAN BARANG DAGANG (PDB)
Pencatatan penyesuaian persediaan barang dagang dengan metode ikhtisar L/R, hanya menyesuaikan akun PDB. Pokoknya, kalau disuruh buat jurnal penyesuaian untuk akun PDB dengan metode ikhtisar L/R, ingat aja deh yang namanya “IPPI”. Nah, itu adalah singkatan dari awalan huruf pada nama akunnya.
Lanjuut, contoh :
Pada akhir periode, tercatat saldo persediaan barang dagang awal sebesar Rp. 7.000.000,- dan persediaan barang dagang akhir sebesar Rp. 8.500.000,-.
- Penyesuaian :
Persediaan barang dagang awal Rp. 7.000.000,-
Persediaan barang dagang awal Rp. 8.500.000,-
Ikhtisar L/R Rp. 8.500.000,-
- Metode Harga Pokok Penjualan (HPP)
Diketahui persediaan barang dagang awal sebesar Rp. 6.500.000,- , pembelian sebesar Rp. 35.000.000,- ,retur pembelian & PH sebesar Rp. 650.000,- , beban angkut pembelian sebesar Rp. 250.000,- ,potongan pembelian sebesar Rp. 200.000,- dan persediaan barang dagang akhir sebesar Rp. 10.000.000,-.
- Penyesuaiannya :
Persediaan barang dagang awal Rp. 6.500.000,-
HPP Rp. 35.000.000,-
Pembelian Rp. 35.000.000,-
HPP Rp. 250.00,-
Beban angkut pembelian Rp. 250.000,-
Retur pembelian & PH Rp. 650.000,-
HPP Rp. 650.000,-
Potongan pembelian Rp. 200.000,-
HPP Rp. 200.000,-
Persediaan barang dagang akhir Rp. 10.000.000,-
HPP Rp. 10.000.000,
2. PERLENGKAPAN
Perlengkapan itu merupakan kelompok harta/ aktiva yang sifatnya lancar, atau biasa disebut dengan harta lancar / aktiva lancar/ current assets. Nah, kalau disuruh buat jurnal penyesuaian untuk akun perlengkapan, yang perlu diingat itu ialah, yang dicatat itu adalah nilai/ nominal perlengkapan yang digunakan atau sudah dipergunakan.
Lanjuuut, contoh :
Pada tanggal 1 Juni 2012, saldo akun perlengkapan berjumlah Rp. 3.500.000,-. Pada akhir periode, perlengkapan yang tersisa berjumlah Rp. 500.00,-.
Penyelesaian :
- Penjelasan
- Perhitungan
Nah, Rp. 3.000.000,- inilah yang dicatat. Understand- kah?
- Penyesusaian
Perlengkapan Rp. 3.000.000,-
3. BEBAN DIBAYAR DIMUKA
Biaya-biaya yang belum merupakan kewajiban perusahaan untuk membayarnya pada periode yang bersangkutan, tapi perusahaan sudah membayarnya terlebih dahulu. Karena jumlah yang dibayarkan tersebut belum merupakan beban perusahaan untuk periode yang bersangkutan, maka jumlah yang telah dibayarkan tersebut merupakan uang muka.
Nah, nama lain dari beban dibayar dimuka itu adalah persekot beban atau premi beban, lebih singkat dan mudah diingat. Nah, akun persekot beban ini dapat dicatat sebagai harta dan juga beban. Apa bedanya ya ? Well, I’ll explain it.
Harta
Kalau dicatat sebagai harta, berarti pada neraca saldo awal perusahaan, akun beban dibayar dimuka ini dicatat sebagai harta. Nah, loh, gimana membedakannya? Ingat ya. Tidak ada penulisan beban jika dicatat sebagai harta. Contohnya : Asuransi dibayar dimuka, Premi asuransi, Persekot asuransi. Tuh, kan bener, gak ada kata – kata beban disitu. Nah, jika akun persekot beban dicatat sebagai sebagai harta, maka nominal yang dicatat pada jurnal penyesuaiannya adalah nominal beban
Beban
Nah, kalau dicatat sebagai beban, berarti pada neraca saldo awal perusahaan, akun beban dibayar dimuka ya dicatat sebagai beban. Namanya aja juga udah beban, berarti ada kata – kata bebannya dong, so pastee. Contohnya : Beban asuransi, beban iklan, beban gaji karyawan,…. beban hidup #ehhh becanda.. :p. Nah, jika akun persekot beban dicatat sebagai sebagai beban, maka nominal yang dicatat pada jurnal penyesuaiannya adalah nominal harta.
Okee, contoh :
Pada tanggal 1 September 2012, dibayar sewa gedung sebesar Rp. 3.000.000,- untuk masa satu tahun. Sewa yang telah menjadi beban selama 2012 adalah selama empat bulan. (Nah, btw tau gak dari mana asal empat bulan ini?, hehehe, caranya gini )
1 September – 30 September = 1 bulan.
1 Oktober – 31 Oktober = 1 bulan.
1 November – 30 November = 1 bulan.
1 Desember – 31 Desember = 1 bulan.
Penyelesaian :
Sewa yang telah menjadi beban, artinya sewa yang telah terpakai atau telah diperguakan.
- 4 x (Rp. 3.000.000,- : 12 (jumlah bulan dalam setahun)) = Rp. 1.000.000,-
- Rp. 3.000000,- – Rp. 1.000.000,- = Rp. 2.000.000,-
- Dicatat sebagai harta : maka yang dicatat adalah nominal beban.
Sewa dibayar dimuka Rp. 1.000.000,-
- Dicatat sebagai beban : maka yang dicatat adalah nominal harta.
Beban sewa Rp. 2.000.000,-
4. PENDAPATAN DITERIA DIMUKA
Nah, pendapatan diterima diimuka ini adalah pendapatan yang diterima lebih dahulu atas pembayaran transaksi yang belum dilakukan kepada pelanggan. Nama lain dari akun yan satu ini adalah persekot pendapatan, ataupun prei pendapatan. Nah, jurnal penyesuaian untuk persekot pendapatan ini dapat dicatatsebagai utang dan juga pendapatan.
Utang
Well, kalau akun persekot pendapatan ini dicatat sebagai utang, artinya gini bro, perusahaan itu merasa bahwa persekot pendapatan ini merupakan utang bagi perusahaan, bagaimana tidak? Secara, perusahaan sudah menerima uang dari pelanggan, tapi perusahaan itu sendiri belum ngasih feedback sama pelanggan itu, jadi udah pasti hal ini merupakan utang bagi perusahaan tersebut. Contoh penulisan untuk akun persekot pendapatan yang dicatat sebagai utang adalah : Sewa diterima dimuka, persekot pendapatan dan juga premi pendapatan sewa.
Pendapatan
Nah, kalau akun persekot pendapatan dicatat sebagai pendapatan, artinya begini, perusahaan itu menganggap bahwa persekot pendapatan yang diberikan oleh peanggan itu adaah tetap pendapatan untuk perusahaan itu. Nah, otomatis penulisan untuk akun persekot pendapatan ini berbau dengan pendapatan. Contohnya : Pendapatan sewa.
Okkeehh, contooh :
Pada tanggal 1 Oktober 2012, diterima pembayaran sewa gedung sebesar Rp. 6.000.000,- untuk masa satu tahun.
Penyelesaian :
Jika dicatat sebagai utang.
- Transaksi ini dicatat sebagai utang pendapatan, yaitu :
Sewa diterima dimuka Rp. 6.000.000,-
- Jumlah bulan yang merupakan perhitungan sebagai utang adalah :
- Maka, pencatatan penyesuaian sewa pada akhir periode (31 Desemebr 2012) adalah :
Jika dicatat sebagai pendapatan.
- Transaksi ini dicatat sebagai utang pendapatan, yaitu :
Pendapatan sewa Rp. 6.000.000,-
- Jumlah bulan yang merupakan perhitungan sebagai pendapatan adalah :
- Maka, pencatatan penyesuaian sewa pada akhir periode (31 Desemebr 2012) adalah :
- Penyesuaian
Sewa diterima dimuka Rp. 1.500.000,-
Pendapatan sewa Rp. 1.500.000,-
Dicatat sebagai pendapatan, maka yang dicatat adalah nominal pendapatan.
Pendapatan sewa Rp. 4.500.000,-
Sewa diterima dimuka Rp. 4.500.000,-
5. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Beban yang masih harus dibayar adalah beban yang masih harus dikeluarkan oleh perusahaan pada akhir periode. Naah, nama lain dari akun yang satu ini adalah, Utang beban, logika kan? Secara, perusahaan itu punya beban yang masih harus dibayar (utang). Otomatis, hal ini akan menambah beban pada periode berikutnya..
Oke, seep, contooh :
Sebuah perusahaan mempekerjakan empat 5 pekerja dengan upah @Rp. 50.000,- per hari. Upah dibayarkan setiap hari Sabtu untuk masa enam hari kerja. Pembayaran upah terakhir dilakukan pada hari Sabtu tanggal 29 Desember 2012. Beban upah yang masih harus dibayar pada tanggal 31 Desember 2012 adalah satu hari, yaitu Senin, 31 Desember 2012.
Penyelesaian :
- Penjelasan
- Perhitungan
- Penyesuaiannya
Utang gaji Rp. 250.000,-
6. PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA
Pendapatan yang masih harus diterima merupakan pendapatan yang masih akan diterima perusahaan akibat dari pelanggan yang belum membayar utang nya. Nah, ecek – eceknya pelanggan perusahaan itu masih utang, jadi bagi perusahaan, hal ini disebut dengan piutang. So… nama lain dari akun ini adalah piutang pendapatan.
Seep, contoh :
Pada akun piutang pendapatan, tercatat nominl sebesar Rp. 1.000.000,-
Penyelesaian :
Piutang pendapatan Rp. 1.000.000,-
Pendapatan Rp. 1.000.000,-
7. PENYUSUTAN
Penyusutan adalah kerugian yang ditanggung oleh perusahaan atas penuruna nilai aktiva tetap. Contohnya : kendaraan, gedung, peralatan, mesin, dll. Untuk apa sih disusutkan? Nah, penyusutan itu berguna untuk mengetahui nilai ekonomis dari aktiva tetap yang sebenarnya.
Okee, contooh :
Suatu perusahaan menetapkan penyusutan 5 % per tahun atas kendaran yang bernilai Rp. 100.000.000,-.
Penyelesaian :
- Perhitungan
- Penyesuaian
Akumulasi penyusutan kendaraan Rp. 5.000.000,-
8. PIUTANG TIDAK TERTAGIH
Piutang tidak tertagih merupakan resiko yang dialami perusahaan akibat tidak tertagih-nya piutang dagang. Nah, transaksi piutang tidak tertagih ini, diperlakukan sebagai beban persahaan. Gimana nggak? Kan intinya perusahaan itu jadi nombo’in kan ? hehehehe.
Seep, contoh :
Suatu perusahaan menetapkan 3 % sebagai piutang tidak tertagih terhadap piutang dagang sebesar Rp. 18.000.000,-.
Penyelesaian :
- Perhitungan
- Penyesuaian
Cadangan kerugian piutang Rp. 540.000,-
Sumber :
http://blogpajak.com/
http://ikkaikko.wordpress.com/
http://belajar-cara-membuat-website.blogspot.co.id
http://ide-peluang-bisnis.blogspot.co.id/p/jasa-kpi.html
http://ide-peluang-bisnis.blogspot.co.id/p/jasa-pembukuan.html
0 comments:
Post a Comment