kali
ini sobat akan menjabarkan secara detil tentang Pengertian Harga Pokok,
Harga Pokok Produksi dan Harga pokok penjualan. semoga bermanfaat.
Kurva Harga Pokok |
Bagi sebuah perusahaan itu, apakah itu dagang, jasa, ataukah industri.
Kalkulasi penyusunan harga pokok merupakan suatu hal yang sangat
penting, oleh sebab itu harga pokok tersebut hendaknya disusun secara
tepat dan rasional dalam arti kata bahwa biaya-biayanya yang dibebankan
sebagai harga pokok dapat menunjukkan hal yang wajar, atau dengan kata
lain bahwa unsur-unsur harga pokok sendiri dapat dialokasikan sesuai
dengan fungsinya masing-masing. Untuk itu penglafikasian biaya-biaya
sangat diperlukan guna mengetahui dimana diantara biaya tersebut yang
merupakan harga pokok ini, oleh manajemen dapat ditentukan harga jual
produk yang dihasilkan.
Mengenai pengertian harga pokok itu sendiri prinsip akuntansi Indonesia, menjelaskan sebagai berikut :
Harga pokok berarti jumlah pengeluaran dan beban yang
diperkenankan, langsung atau tidak langsung untuk menghasilkan barang
atau jasa didalam kondisi dan tempat dimana barang tersebut dapat
digunakan atau dijual.
Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa harga pokok hanya
dapat dihitung apabila dilakukan klasifikasi terhadap biaya-biaya yang
dikelurkan, dimana dalam pengertian ini, harga pokok harus dibedakan
atas :
a. Harga Pokok Produksi
Harga pokok produksi adalah jumlah biaya produksi yang melekat pada
persediaan barang jadi sebelum barang tersebut laku dijual. Pengertian
harga pokok produksi ini oleh Hadibroto (1990 : 60) adalah Biaya-biaya
yang dikorbankan untuk memproses bahan-bahan (termasuk bahan bakunya)
atau barang setengah jadi, sampai menjadi akhir untuk siap dijual.
Mengenai pengertian harga pokok produksi ini lebih lanjut Winardi (1990 :
79) menjelaskan bahwa Harga pokok adalah suatu produksi jumlah
pengorbanan-pengorbanan, dapat diduga, dan kuantitatif dapat diukur
berhubungan dengan proses produksi, yang dilakukan pada saat pertukaran
dan dalam kebanyakan hal harus didasarkan atas nilai pengganti
kesatuan-kesatuan nilai yang telah dikorbankan.
Dari pengertian tersebut di atas dapat diketahui bahwa didalam harga
pokok produksi adalah jumlah dari pada produksi yang melekat pada
produksi yang dihasilkan yaitu meliputi biaya-biaya yang dikeluarkan
mulai pada saat pengadaan bahan baku tersebut sampai dengan proses akhir
produk, yang siap untuk digunakan atau dijual. Biaya-biaya yang
dimaksud ini, biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overead. Selain itu dari definisi tersebut adalah dapat diketahui
bahwa harga pokok produksi adalah nilai dari pengorbanan yang dilakukan
dalam hubungannya dengan proses produksi berdasarkan nilai ganti pada
saat pertukaran.
Kalau melihat hal-hal tersebut di atas, dan dalam hubungannya dengan
sifat kegiatan yang dilakukan dalam biaya tersebut dapat dibedakan atas
biaya tetap yaitu biaya yang dalam batas-batas tertentu jumlahnya tetap.
Selain itu ada biaya variabel yakni biaya yang jumlahnya berubah
sebanding dengan volume perubahan. Selain kedua biaya itu terdapat biaya
yang sifatnya semi variabel yaitu biaya yang jumlahnya berubah-ubah
tetapi sebanding dengan volume kegiatan.
Dalam menentukan harga pokok produksi pada umumnya dilakukan dengan
menggunakan metode ful costing akan tetapi biasanya dengan
dipertimbangkan teknis seperti untuk tujuan pengambilan keputusan, maka
digunakan metode varibel costing.
Jadi perbedaan pokok antara metode full costing dan metode variabel
costing terletak pada perlakuan biaya overhead pabrik. Biaya overhead
pabrik pada metode variabel costing diperlukan periode biaya dan tidak
merupakan bagian dari harga barang dalam proses dan harga pokok barang
dihasilkan. Pada
metode full costing semua biaya produksi baik yang bersifat variabel
maupun yang bersifat tetap dianggap bagian dari harga pokok produksi.
b. Harga pokok penjualan
Harga pokok penjualan adalah harga barang yang dijual. Penentuan harga
pokok penjualan pada perusahaan industri, pada umunya pada persediaan
awal produk jadi ditambah dengan jumlah harga produksi (harga pokok
produk) dan dikurangi dengan persediaan akhir produk, jadi pengertian
mengenai harga pokok penjualan ini, berdasarkan prinsip akuntansi
Indonesia menjelaskan bahwa Saldo awal dari persediaan ditambah harga
pokok barang-barang yang dibeli untuk dijual dikurangi jumlah persediaan
akhir adalah harga pokok barang yang harus dibandingkan pendapatan
untuk masa yang bersangkutan, untuk perusahaan industri dalam harga
pokok penjualan termasuk semua upah baru langsung dan biaya bahan-bahan
ditambah seluruh biaya pabrik (produksi) tak langsung dikoreksi dengan
jumlah-jumlah saldo awal dan akhir persediaan.
Dari pengertian tersebut di atas, jelas menunjukkan harga pokok
penjualan mencakup semua biaya bersifat langsung atau tidak langsung
sampai barang tersebut siap untuk dijual.
Sumber : wawasanpendidikan.com
http://belajar-cara-membuat-website.blogspot.co.id
http://ide-peluang-bisnis.blogspot.co.id/p/jasa-kpi.html
http://ide-peluang-bisnis.blogspot.co.id/p/jasa-pembukuan.html
http://ide-peluang-bisnis.blogspot.co.id/p/jasa-kpi.html
http://ide-peluang-bisnis.blogspot.co.id/p/jasa-pembukuan.html
0 comments:
Post a Comment