Laporan Keuangan adalah sebuah ringkasan cerita perjalanan dari suatu perusahaan. Dan Buku Besar akuntansi adalah penggalan-penggalan cerita dari perusahaan.
Agar perusahaan bisa menjalani ceritanya semakin baik dari hari ke hari, maka ringkasan-ringkasan cerita tersebut harus dibuat dengan baik, akurat, dan berkelanjutan.
Lalu apa sebenarnya buku besar itu, manfaat, fungsi, dan cara membuatnya?
Yuk ikuti pembahasan lengkapnya berikut ini….
01. Pengertian Buku Besar Akuntansi
Izinkan saya sedikit cerita ya…Saat terjebak kemacetan di jalanan metropolis dan tepat di belakang sebuah truck, tak sengaja mata ini tertuju pada sebaris kalimat “kalau hidup ini sebuah cerita, maka jalankan peran yang baik”.
Secara reflek pikiran ini kembali ke masalah akuntansi, yakni buku besar akuntansi.
Apakah ada relevansinya antara buku besar akuntansi dengan kalimat di bak truck tersebut?
Entalah, namun kami berpikir, bukankah aktivitas perusahaan yang terangkum dalam laporan keuangan adalah sebuah cerita.
Bila perusahaan menjalankan perannya dengan baik, maka perusahaan tersebut akan semakin baik dan cetar membahana.
Sebaliknya jika perusahaan menjalankan perannya asal-asalan atau bahkan tidak baik maka cerita perusahaan pun akan berhenti alias mati.
Sebenarnya apa itu Buku Besar (dalam bahasa Inggris di sebut dalam bahasa inggris)?
Pengertian buku besar menurut para ahli:
“Buku Besar adalah kumpulan rekening-rekening yang berisi informasi mengenai saldo atau nilai transaksi pada periode akuntansi tertentu”Jadi fungsi buku besar adalah menggolong-golongkan transaksi sesuai dengan jenisnya, dalam dalam ini dibuatkan kode rekening atau kode akun tertentu.
Selain itu fungsi buku besar adalah untuk menghitung saldo masing-masing akun, sehingga memudahkan dalam proses penyusunan Laporan Keuangan selanjutnya, yaitu membuat NERACA SALDO.
Jadi fungsi buku besar ini sangat membantu kan?
Selain buku besar ada juga buku besar pembantu.
Apa pula ini?
Buku besar pembantu adalah buku catatan yang berisi data-data yang lebih lengkap dari sebuah akun. Contoh: Buku Besar Pembantu Piutang yang menampilkan saldo utang tiap pelanggan.
Buku besar pembantu diisi berdasarkan analisis terhadap transaksi-transaksi yang terjadi.
Saldo setiap rekening dalam buku besar berasal dari pencatatan jurnal umum dan jurnal khusus: jurnal penjualan, jurnal penerimaan uang, jurnal pembelian, dan jurnal pengeluaran uang, dengan cara posting.
Apa itu postng?
Posting ke buku besar adalah proses pemindah bukuan dari pencatatan jurnal ke setiap rekening dalam buku besar.
02. Contoh Buku Besar Akuntansi Perusahaan Dagang
Untuk memudahkan dalam memahami cara membuat buku besar mulai dari transaksi awal hingga ke buku besar, perhatian contoh buku besar akuntansi perusahaan dagang berikut ini:
Contoh soal buku besar beserta jawabannya:
Pada hari ini, tanggal 23 Maret 2019 Pak Darma melakukan transaksi-transaksi keuangan sebagai berikut:- Menyetorkan modal awal pendirian perusahaan sebesar Rp 100.000.000.
- Pada hari itu juga Pak Darma membeli alat tulis kantor sebesar Rp 100.000.
- Dan membeli Laptop merek Toshiba sebesar Rp 5.000.000.
- Serta membeli air minum gallon Rp 50.000.
Tanggal 23 Maret 2019: Setoran Modal awal
(Dr.) Kas Rp 100.000.000Mengapa pembukuannya seperti itu?
(Cr.) Modal Rp 100.000.000
Begini penjelasannya…
Penjelasan detail ini saya contohkan untuk transaksi yang pertama saja ya, karena saya yakin dari penjelasan ini saja, Anda sudah jelas dan paham.
Begini penjelasan transaksi penyetoran modal dari Pak Darma di atas:
Transaksi ini awalnya dicatat dalam jurnal, nama akun ditulis dulu kemudian diikuti dengan jumlah yang akan didebit.Nama rekening yang menjadi lawannya akan ditulis dibawahnya, kemudian diikuti dengan jumlah yang akan dikredit.
Setoran modal dari Pak Darma akan MENAMBAH jenis aset Kas. Ketika suatu aset diperoleh.
Maka kenaikan itu akan dicatat di sisi debit terhadap rekening aset.
Demikian juga dengan modal Pak Darma akan dicatat sebagai kredit.
Dengan cara seperti ini, maka pencatatan jurnal transaksi-transaksi berikutnya adalah sebagai berikut:
#1: Jurnal Transaksi Pembelian ATK:
(Dr.) Alat Tulis Kantor (ATK) Rp 100.000(Cr.) Kas Rp 100.000
#2: Jurnal Transaksi Pembelian laptop:
(Dr.) Peralatan Kantor Rp 5.000.000(Cr.) Kas Rp 5.000.000
#3: Jurnal Transaksi Pembelian air minum:
(Dr.) Biaya Konsumsi Rp 50.000(Cr.) Kas Rp 50.000
Setelah semua transaksi dibukukan, langkah selanjutnya adalah melakukan pemindah-bukuan (posting) ke buku besar sesuai dengan rekening yang sudah ditentukan.
Ada macam macam buku besar, seperti:
- Buku besar bentuk t
- Buku besar 2 kolom
- Bentuk buku besar 3 kolom
- Bentuk buku besar skontro
- Buku besar bentuk t sempurna
#1: Buku Besar – Rekening Kas:
Dalam buku besar – rekening/akun buku besar diperoleh dengan mengumpulkan dan menghitung seluruh transaksi yang terkait dengan KasDemikian juga dengan rekening modal, rekening alat tulis kantor, rekening peralatan kantor dan rekening biaya konsumsi.
Dan untuk rekening kas di buku besar hasilnya adalah seperti berikut:
Fungsi kolom saldo dalam buku besar untuk memudah dalam perhitungan saldo akun dan letak saldo tersebut, di sisi debit atau kredit.
Misalnya, dari buku besar bentuk skontro di atas, kita memperoleh informasi bahwa saldo rekening Kas di sisi debit adalah sebesar Rp 94.850.000.
#2: Buku Besar – Rekening Modal:
Saldo rekening Modal dalam buku besar di sisi kredit sebesar Rp 100.000.000
#3: Buku Besar – Alat Tulis Kantor:
#4: Buku Besar – Peralatan Kantor:
Saldo rekening peralatan kantor dalam buku besar di sisi debit sebesar Rp 5.000.000
#5: Buku Besar – Biaya Konsumsi:
Saldo rekening Biaya Konsumsi dalam buku besar di sisi debit sebesar Rp 50.000
Dan bila kedua sisi debit dan kredit dijumlahkan maka jumlahnya akan sama
Dari contoh buku besar akuntansi perusahaan dagang yang telah saya sajikan di atas, saya yakin Anda sudah jelas ya…
03. Cara Membuat Buku Besar Otomatis dengan Excel
Untuk memudahkan dalam membuat buku besar akuntansi, saya akan menggunakan Microsoft Excel sebagai alat bantunya, dan tentunya dengan fitur dan rumus-rumus excel yang sudah biasa kita gunakan.
Kalau ada yang tanya lagi, “piye cara copy paste-nya?” 🙂
Gampang kok, anda tinggal sorot rumus Excel yang akan di-copy, kemudian tekan secara bersamaan tombol Ctrl+C, atau kalau menggunakan mouse, klik kanan kemudian klik COPY.
Untuk mem-paste-kannya, anda tinggal tekan bersamaan tombol Ctrl+V, atau klik kanan Mouse kemudian klik PASTE, maka seluruh rumus sudah berpindah ke laptop/komputer anda.
Sangat mudah kan?
Okay dilanjut ya….
A. Persiapan Membuat Buku Besar Otomatis dengan Excel
Buku besar dibuat setelah kita menyelesaikan semua pencatatan transaksi di buku jurnal, baik itu transaksi pembelian, transaksi penjualan, dan transaksi pengeluaran dan penerimaan kas lainnya.Untuk mudahnya saya ambilkan dari contoh jurnal umum yang telah dibuat di atas, jadi buku jurnalnya kira-kira seperti berikut:
Selanjutnya kita membuat form buku besar.
Dan untuk menghitung dan memindahkan saldo-saldo rekening dari buku jurnal, kita menggunakan fitur dan rumus-rumus Excel yang sudah familiar.
“gak usah yang mbulet-mbulet” gitu kata orang Suroboyo
Perhatikan bentuk form buku besar sebagai berikut:
B. Langkah-Langkah Membuat Buku Besar Otomatis dengan Excel
Langkah-langkah untuk membuat buku besar otomatis dengan Excel adalah sebagai berikut:
Langkah 1:
Di bagian paling atas adalah Nama Akun/Rekening. Nama rekening dipilih dari list yang sudah ada.Untuk membuat list atau daftar rekening menggunakan menu:
Data – Data Validation – Data Validation – Setting:
Validation Criteria:Allow – pilih List
Source – mengambil data dari daftar rekening
Daftar rekening saya buat masih dalam satu sheet dengan buku besar (buat sheet sendiri, misalnya dengan memberi nama COA – Chart of Account):
Sehingga source-nya adalah: = $B$6:$B$10
Untuk membuat daftar list ini bisa berdasarkan pada nama rekening/akun atau kode rekening. terserah anda.
Dan hasilnya seperti ini:
Langkah 2:
Menjumlahkan transaksi rekening di sisi debit dan kredit serta menghitung saldo rekening.Untuk melakukan tugas ini, kita cukup menggunakan rumus SUMIF, seperti berikut:
Di kolom debit:
=SUMIF(‘Buku Jurnal’!$C$3:$C$14;’Buku Besar’!$E$4;’Buku Jurnal’!$D$3:$D$14)
Penjelasan rumus:Menjumlahkan semua transaksi KAS (E4) dari sheet buku jurnal (kolom C, baris 3 sampai 14) di sisi debit ( kolom D, baris 3 sampai 14).
Di kolom kredit:
=SUMIF(‘Buku Jurnal’!$C$3:$C$14;’Buku Besar’!$E$4;’Buku Jurnal’!$E$3:$E$14)
Penjelasan rumus:
Menjumlahkan semua transaksi KAS (E4) dari sheet buku jurnal (kolom C, baris 3 sampai 14) di sisi kredit ( kolom E, baris 3 sampai 14).Saldo akun diperoleh dengan menghitung selisih antara saldo di debit dengan kredit, tinggal sesuaikan dengan jenis akunnya.
Misalnya, saldo akun KAS di buku besar adalah:
04. Kesimpulan
Jadi seperti itu pembahasan tentang buku besar akuntansi atau ada yang menyebut akuntansi buku besar, mulai dari:- pengertian buku besar,
- fungsi buku besar,
- macam-macam/jenis buku besar,
- cara membuat buku besar dan
- contoh soal buku besar. LENGKAP!
Mengapa?
Karena buku besar adalah satu proses yang perlu dilakukan dalam membuat laporan keuangan.
Kesalahan yang terjadi dalam proses ini akan mengakibatakan kesalahan pada proses-proses selanjutnya.
Demikian yang dapat saya sampaikan.
Mudah-mudahan membantu dan terima kasih.
Sumber : manajemenkeuangan.net
http://belajar-cara-membuat-website.blogspot.co.id
0 comments:
Post a Comment